77 Persen Lebih Pasangan Subur di Bengkulu Ber-KB
Bengkulu, IPKB – Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970 yang bertujuan untuk membatasi jumlah kelahiran guna menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Melalui program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera ( NKKBS ) yang dinilai sebagai dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk melalui penggunaan kontrasepsi bagi pasangan usia subur (PUS).
Dalam meraih tujuan program tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu terus menggalakkan program KB dengan mensosialisasikan manfaat penggunaan kontrasepsi untuk dapat diminati PUS di daerah itu.
Hingga September 2020, peserta KB aktif di daerah itu mencapai 77, 20 persen, yang dengan menggunakan berbagai metode dan jenis kontrasepsi, kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di Bengkulu baru ini.
” Peserta KB aktif di Bengkulu mencapai 279 ribu lebih atau sebesar 77 persen lebih “.
Ia menyebutkan, jumlah PUS di Bengkulu sebanyak 362.372 dan yang ber-KB sebanyak 279.760 atau sebesar 77,20 persen peserta aktif. Akseptor sebanyak itu tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota, di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 44.436 peserta, 23.175 di Bengkulu Selatan, Rejang Lebong sebanyak 39.071, Kota Bengkulu terdapat 35.305 akseptor.
Sementara, di kabupaten lainnya seperti Kabupaten Mukomuko terdapat peserta aktif sebanyak 27.985 akseptor, Kabupeten Kaur 20.439 peserta, Seluma mencapai 31.058 peserta, Kepahiang sebanyak 21.965, Kabupaten Lebong 15.848 serta Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 20.478 akseptor aktif, rinci Zainin.
Masih Zainin, dia menyebutkan bahwa dari jumlah PUS sebanyak itu juga terdapat keluarga pra sejahtera dan sejahtera I yang mencapai 90.189 pasangan. Sebanyak 68.601 PUS pra sejahtera dan sejahtera I itu sebagai peserta KB aktif, dan masih sebanyak 82.612 PUS yang tidak berKB dengan hamil, ingin anak segerah, ingin anak ditunda, serta tidak ingin anak lagi yang sering disebut unmet need.
Guna meningkatkan kesertaan KB dan kualitasnya, BKKBN terus menggalakkan program komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. Khususnya masyarakat wilayah pedesaan guna menumbuhkan minat bert-KB yang dinilai masih rendah, katanya. (rs)