Advokasi Bangga Kencana di Mukomuko, Deputi KS-PK Angkat Isu Stunting

Deputi KS-PK Bincang Program Bangga Kencana di Kabupaten Mukomuko, bersama Bupati dan sejumlah Pejabat di Setadakab, Kamis,25/11.

Bengkulu, IPKB – Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ( KS-PK ) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Nopian Andusti,SE., MT dalam agenda kerjannya di Bengkulu mengadvokasi pemerintah daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Pendekatan itu khusus program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana ) guna mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, agar pelaksanaan program KB dapat berjalan sehingga memberikan kontribusi dalam pembangunan keluarga serta peningkatan kualitas sumber daya manusia ( SDM ) di daerah itu.

Advokasi Bangga Kencana di Kabupaten Mukomuko itu disambut langsung Bupati Mukomuko H. Sapuan , SE., MM., Ak,CA., CPA. Tidak sendiri, Sapuan didampingin Wail Bupati Mukomuko Wasri, dan beberapa pejabat di lingkungan Setdakab Mukomuko di ruang kerja bupati, Kamis,25/11.

Bupati Mukomuko Sapuan (kanan ) dialog program Bangga Kencana bersama Deputi KS-PK BKKBN Nopian Andusti ( kiri ), Kamis, 25/11.

Nopian Andusti pada kunjungan tersebut didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM, Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) Drs. Zainin, Pelaksana Tugas ( Plt ) Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ( KS-PK ) Weldi Suisno, S.Pd., ME serta beberapa pejabat Sub Koordinator di lingkungan BKKBN Bengkulu.

Nopian Andusti, selain menyampaikan program Bangga Kencana secara umum, bincang terbuka di ruang kerja Bupati Mukomuko itu ia mengangkat beberapa isu strategis stunting yang merupakan tugas besar BKKBN dalam percepatan penurunan prevalensi stunting pada 2024 mendatang.

” Penanganan stunting berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Penurunan Stunting. Dalam percepatan penurunan stunting perlu penguatan khusus terutama di Kabupaten Mukomuko agar masalah stunting dapat teratasi secara bersama”.

Tak hanya itu, Nopian juga menyebutkan beberapa hal yang dinilai dapat memengaruhi pembangunan kependudukan, seperti infrastruktur dasar yang belum memadai di Kabupaten Mukomuko, salah satu contoh seperti sering padamnya arus lintrik PLN, hal itu dapat mengganggu jaringan internet dalam mengakses aplikasi Elsimil untuk penanganan stunting, sebut Nopian.

Bupati Mukomuko Sapuan, mengatakan, dalam penangnan masalah stunting di daerah itu, pihaknya berkomitmen untuk membangunan sinergitas lintas instansi dalam penangana stunting. Yaitu dengan memperkuat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD ), Kantor Urusan Agama ( KUA ) calon pengantin ( catin ) yang harus berkomitmen untuk bersama pemerintah mencegah stunting, demikian Sapuan. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *