Baksos TNI Manunggal Bangga Kencana Sumbang Puluhan Ribu Akseptor

Personel Babinsa di lingkup Makorem 041/Gamas pada baksos pelayan KB di Seluma, Kamis, 29/9.

Bengkulu, IPKB – Bakti sosial (Baksos) TNI Manunggal Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Kesehatan yang dulu populer dengan TMKK adalah Baksos pelayanan kontrasepsi bersama TNI di Provinsi Bengkulu yang tahun ini telah menyumbangkan puluhan ribu akseptor.

Hasil rekap pelayanan KB di Bengkulu tahun ini per tanggal 29 September 2022 sebanyak 19.844 peserta atau mencapai 98, 61 persen dari sasaran sebanyak 20.124 peserta. Dari capaian tersebut terdapat pelayanan di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 3.003 peserta, Bengkulu Utara sebanyak 3.047 akseptor, Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 3.333 peserta, Kota Bengkulu sebanyak 799 akseptor.

Sementara, hasil pelayanan pada baksos di Kabupaten Kaur mencapai 1.070, dan Kabupaten Seluma 2.282 peserta, Mukomuko sebanyak 1.313 peserta, Kabupaten Lebong sebanyak 827 peserta, Kepahiang sebanyak 2.874 dan Kabupaten Bengkulu Tengah mencapai 1.296 peserta. Akseptor tersebut menggunakan berbagai jenis dan metode kontrasepsi.

Pelayanan KB di Kec. Talo, Kab. Seluma Bengkulu, Kamis, 29/9.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin usai meninjau pelayanan KB serentak di Kabupaten Seluma, Bengkulu belum lama ini.

Ia merincikan, hasil pelayanan sebanyak itu terdapat peserta menggunakan metode jangka panjang sebanyak 2.100 akseptor yang diantaranya menggunakan implant 1.742 peserta, intera uterine device (IUD) sebanyak 268 akseptor, medis operatif pria (MOP) satu peserta dan sebanyak 89 peserta menggunakan KB steril wanita atau medis operatif wanita (MOW).

Disebut Zainin bahwa penggunaan kontrasepsi bagi pasangan usia subur selain untuk meningkatkan kesehatan reproduksi wanita. Juga lebih bermanfaat dalam pencegahan stunting. Pasalnya, kata Zainin, stunting itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, selain kekurangan asupan gizi juga lingkungan tidak sehat seperti akses air bersih yang kurang memadai. Salah satu strategi pencegahan kasus stunting dengan menggunakan kontrasepsi agar mengatur jarak kehamilan yang ideal dan sehat sehingga mengurangi potensi bayi lahir stunting. (IRS).

Penulis: Idris Chalik
Editor: Rofadhila Azda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *