Bangga Kencana Berkontribusi Tingkatkan IPM

Bengkulu, IPKB – Pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana ) sangat relevan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, atau lebih dikenal dengan indeks pembangunan manusia ( IPM ).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, dengan ukuran melek huruf, pendidikan dan standar hidup. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Dan IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan.

Ada tiga indikator utama yang mendorong IPM, yakni bidang kesehatan, pendidikan, dan bidang ekonomi. Ketiga indikator tersebut didorong pelaksanaan program bangga kencana, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM melalui Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk Drs. Agus Supardi kepada wartawan di Bengkulu baru ini.

Melalui penggarapan dan pelaksanaan program Bangga Kencana akan meningkatkan kesehatan, pendidikan hingga pada bidang ekonomi. Pasalnya, melalui pengaturan jarak hamil dan melahirkan akan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan anak. Sehingga dapat meningkatkan pendidikan generasi, dan bahkan mampu menumbuhkan daya beli masyarakat secara umum.

Keberhasilan program bangga kencana terlihat dari IPM di Bengkulu yang terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik ( BPS ) 2020, IPM di Provinsi Bengkulu mencapai sebesar 71, 40. Angka tersebut terus mengalami peningkatan pada 2018 yang sebesar 70,64 persen. Dan pada 2019, IPM di Bengkulu sebesar 71,21 persen.

IPM teritinggi di Bengkulu terjadi di Kota Bengkulu sebesar 80,36 persen yang telah meningkat dari 2018 yang masih berada pada angka 80,35 persen. Sementara, IPM terrendah terjadi di Kabupaten Seluma yang hanya 66,89 persen.

Dikatakannya, peran Bangga Kencana melalui program KB akan mendongkrak lajunya IPM. Jika keluarga memiliki dua anak dalam keluarga. Maka dengan mudah mencapai keluarga sehat, sejahtera dan mandiri.

Dengan demikian, ujar Agus, KB akan menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kualiats indeks pembangunan manusia. ” Bangga Kencana tidak hanya semata bidang kontrasepsi, namun lebih jauh terdapat program ketahanan keluarga, yang telah hadir dalam meningkatkan kelurga yang mandiri sejahtera”.

Mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Dimana, rata-rata lama sekolah di Bengkulu pada 2020 selama 8,84 tahun yang telah meningkat dari sebelumnya ( 2018 ) yang masih 8,61 tahun. Rata-rata lama sekolah yang tertinggi terjadi di Kota Bengkulu yang sebesar 11,79 persen dan terrendah terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah yang hanya 7,47 tahun.

Rata-rata lama sekolah yang masih tergolong rendah itu menjadi tantangan program Bangga Kencana kedepan dalam meningkatkan IPM. Dengan demikian pelaksanaan program KB atau bangga kencana memerlukan kerjasama lintas sektor untuk menuju keluarga berketahanan, pungkas Agus. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *