Belasan Ribu PUS di Bengkulu Serbu Pelayanan KB Serentak

Bengkulu, IPKB – Selama beberapa bulan sejak mewabahnya Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di tanah air, tidak sedikit pasangan usia subur (PUS) khawatirkan terjadi kehamilan yang tidak direncanakan akibat habis masa fungsi kontrasepsi yang digunakan.
Menjawab kekhawatiran itu, pada puncak peringatan Hari keluarga nasional (Harganas) ke 27 Tahun 2020. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara nasional gelar pelayanan KB serentak yang rencana menyasar satu juta akseptor.
Di Provinsi Bengkulu, gerakan pelayanan serentak program keluarga berencana (KB) pada puncak peringatan Harganas pada 29 Juni itu diserbu belasan ribu PUS di sejumlah daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM kepada wartawan di Bengkulu mengatakan, pelayanan serentak program KB dengan pemasangan sejumlah metode kontrasepsi pada akhir Juni itu melayani sebanyak 17.789 akseptor.
Terdapat menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang dan steril seperti intera uterine device (IUD) sebanyak 472 akseptor, medis operatif wanita (MOW) 11 peserta, medis operatif pria (MOP) satu peserta dan implant mencapai 3.592 peserta.
Sementara pengguna metode jangka pendek seperti, kontrasepsi jenis pil mencapai 7.216 peserta, suntik/injeksi sebanyak 3.804 dan kondom sebagai alternatif kontrasepsi modern bagi pria sebanyak 2.693 peserta. Sehingga pelayanan serentak pada peringatan Harganas itu mencapai 17.789 akseptor.
Capaian sebanyak itu telah melampaui sasaran dari perkiraan permintaan masyarakat (PPM) yang sebesar 12.500 peserta. ” Kita telah melayani PUS dengan capaian sebesar 142,31 persen ,” rinci
Rusman.

Ia menambahkan, berlangsungnya pelayanan KB serentak itu atas kolaborasi bersama mitra, TNI, IBI. Dan dukungan penuh Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten/kota. Aksi gerakan bersama Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) TNI baik pelayanan hingga pada kegiatan edukasi kepada masyarakat.
Pelayanan pada Bhakti Sosial Harganas itu melibatkan 179 Faskes yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di daerah itu, ujarnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Drs. Zainin menyebutkan, pelanan pada gerakan bersama dengan menghasilkan peserta KB sebanyak itu terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan meraih 1.268 akseptor, Rejang Lebong 4.252 peserta, Bengkulu Utara sebanyak 1.504, Kabupaten Kaur dengan capaian 2.336 peserta, sementara Kabupaten Seluma 1.520 akseptor.
Selain itu, juga terdapat di Mukomuko sebanyak 1.751 akseptor, Kabupaten Lebong 783 peserta, Kepahiang sebanyak 1.142 peserta, Bengkulu Tengah mencapai 1.536 akseptor dan Kota Bengkulu yang layanai 1.682 PUS dengan berbagai jenis dan metode kontrasepsi, rinci Zainin.
Dengan pelayanan pada gerakan bersama itu dapat mengatasi persoalan program kependudukan khusunya terjadinya kehamilan dan kelahiran pasca Covid-19 di Bengkulu. Dengan tercegahnya hal itu maka diharapkan program KB dapat berkontribusi dalam pembangunan kualitas keluarga Indonesia di Bengkulu, akhiri Zainin.
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (PD-IBI) Provinsi Bengkulu Hj. Yusniar, SKM, MM menyebutkan, tenaga bidan di daerah mencapai empat ribu personel lebih yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota. Tenaga bidan sebanyak itu siap mensukseskan program KB di Bengkulu untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan khususnya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
” Bidan di Bengkulu terdapat 4.320 orang yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu, dan kita tetap tekad mendukung program KB, sehingga terdapat selogan ” ada bidan, ada KB “. Selama masa pandemi bidan di daerah itu tetap melayani PUS untuk ber-KB dengan berbagai jenis kontrasepsi, dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, ujar Yusniar.
Peran IBI, kata Yusniar, tidak hanya pada pelayanan kesehatan dan pemasangan kontrasepsi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, selain dari itu bidan juga cukup intens dalam mensosialisasikan berbagai program pemerintah termasuk edukasi program KB di tengah masyarakat, pungkas Yusniar. (rs)