Bengkulu Raih Belasan Ribu Akseptor Baru

Bengkulu, IPKB – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) setempat telah melayani belasan ribu pasangan usai subur ( PUS ) sebagai peserta KB ( akseptor ) baru.

Hingga Mei 2021 peserta KB baru di Provinsi Bengkulu sebanyak 11.613 akseptor. Dengan menggunakan berbagai jenis dan metode kontrasepsi, baik metode jangka panjang maupun pendek. Terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 1.499 akseptor, Bengkulu Selatan 1.281 peserta, Rejang Lebong 900 peserta, Kota Bengkulu mencapai 1.409 akseptor, dan Kabupaten Mukomuko terdapat 999 peserta.

Drs. Zainin Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Bengkulu

Selian itu, peserta baru di Kabupaten Kaur 1.615 peserta, Kabupaten Seluma sebanyak 1.732 akseptor, Kepahiang mencapai 1.015 peserta, Kabupaten Lebong terdapat 822 peserta baru, dan Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 341 akseptor.

Peserta sebanyak itu ( 11.613 ) masih terbilang capaian rendah yang baru mencapai 22 persen dari target perkiraan permintaan masyarakat ( PPM ) sebanyak 52.251 peserta, kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) Perwakilan BKKBN Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di kantornya baru ini.

Sementara, dari perolehan peserta baru tersebut terdapat metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP ) sebanyak 2.335 peserta atau sebesar 20,11 persen . Seperti kontrasepsi intera uterine device ( IUD ) 423 orang, medis operatif wanita ( MOW ) 119 peserta, dan medis operatif pria ( MOP ) terdapat dua akseptor, dan implant sebanyak 1.791 peserta.

Melihat dari potret itu, menunjukkan peserta KB di Bengkulu masih dominan menggunakan kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik, dan kondom. Dengan menggunakan pil sebanyak 2.194 peserta, suntik 6.387 akseptor, dan kondom sebanyak 697 orang, kata Zainin.

Dikatakan Zainin, masih tingginya peserta KB metode jangka pendek dapat berdampak pada putus pakai kontrasepsi yang juga berakibat terjadinya kehamilan tidak diinginkan. Untuk menumbuhkan kesertaan KB jangka panjang perlu meningkatkan edukasi terhadap maysarakat tentang manfaat jenis-jenis kontrasepsi melalui berbagai media, ujarnya. ( rs )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *