Bengkulu Raih Dua Ribu Lebih KB MKJP

Pemasangan implant : Bidan layani implant bagi PUS di Bengkulu

Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu tahun ini raih dua ribu lebih peserta KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Hingga Juni 2020 capaian peserta KB dengan metode jangka panjang mencapai 2.865 akseptor dengan sejumlah jenis seperti intera uterine device (IUD), implant, Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW), disampaikan Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di kantornya pertengahan Juli belum lama ini.

Kabid ADPIN Pwk BKKBN Prov. Bengkulu Drs. Zainin

Dikatakannya, peserta IUD mencapai 598 orang atau 14,75 persen dari perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sebesar 4.055, MOW sebanyak 169 akseptor atau mencapai 39,21 persen dari 431 PPM, sementara untuk jenis MOP terdapat tiga akseptor atau baru mencapai 20 persen dari sasaran sebanyak 15 peserta, dan terhadap capaian peserta implant telah meraih sebanyak 2.095 akseptor.

Peserta KB MKJP sebanyak itu terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 307 peserta, Bengkulu Selatan mencapai 298 orang, Rejang Lebong sebanyak 511 peserta, Kota Bengkulu terdapat 520 peserta, Kabupaten Mukomuko mencapai 251 peserta.

Sementara, di Kabupaten Kaur peserta baru MKJP terdapat sebanyak 152 akseptor, Kabupaten Seluma mencapai 215 orang, di Kabupaten Kepahiang dengan perolehan MKJP sebanyak 266, Kabupaten Lebong terdapat 210 orang dan Kabupaten Bengkulu Tengah meraih 175 peserta, rinci Zainin.

Masih Zainin, capaian peserta KB dengan metode MKJP di daerah itu masih tergolong rendah dibandingkan dengan non MKJP seperti pil, suntik dan kondom yang minatnya masih cukup tinggi.
Dimana, peserta KB dengan menggunakan pil sebanyak 2.790 peserta, suntik 6.719 akseptor, dan peserta kondom sebanyak 905 orang. Untuk meningkatkan kualitas program KB dengan meminimalisir kegagalan KB maka perlu sosialisasi manfaat kontrasepsi metode jangka panjang, ujar Zainin.

Sehingga dengan demikian program KB atau pengaturan jarak kehamilan dapat berkontribus dalam peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Bengkulu. Alat Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) itu digunakan untuk menunda,menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan dengan jangka panjang, akhiri Zainin. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *