BKB Sasar Keluarga TNI Korem 041/ Gamas

Bengkulu, IPKB – Bina Keluarga Balita (BKB) salah satu program pembangunan kependudukan terdapat di Lembaga Pemerintah yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Yang tertuang dalam UU Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga Indonesia.
Program BKB adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga.
Dan secara khusus prorgam itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap orangtua serta anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Guna mencapai tujuan tersebut, kali ini Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu sosialisasikan BKB dengan menyasar keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Batalion ” Yonif 144 ” di Curup, Rejang Lebong Bengkulu, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM kepada wartawan pekan ke-dua Juli belum lama ini.
Secara terpisah, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) BKKBN Bengkulu Drs. Arsyad, M.Si menyebutkan, sosialisasi program BKB bagi keluarga besar TNI yang berlangsung pada pekan ke-dua (7/7) di Curup itu diikuti puluhan keluarga muda istri prajurit TNI Yonif 144 di lingkungan Komando Resort Militer (Korem) 041/Gamas.
Hal itu berlangsung atas kerjasama BKKBN dan TNI dalam upaya meningkatkan pengetahuan orangtua dalam pengasuhan. BKB, dalam upaya tumbuh kembangkan balita usia 0-5 tahun dan pengasuhannya, ujar Arsyad kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.
” Sosialisasi BKB terhadap keluarga TNI itu dikuti sebanyak 30 peserta yang rata-rata keluarga muda yang memiliki balita “.
Dikatakan Arsyad, beberapa manfaat pengetahuan dalam pengasuhan, bahkan secara umum tujuan dari program BKB juga dapat menekan stunting yang amat erat dengan polah pengasuhan yang baik. Maka dari itu prorgam tersebut dapat memebrikan dampak positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak, ujarnya.
Stunting merujuk pada kondisi tinggi anak yang lebih pendek dari tinggi badan seumurannya akibat gizi buruk kronis. Stunting terjadi lantaran kekurangan gizi dalam waktu lama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diberikan amanat untuk berkontribusi terhadap program prioritas percepatan perbaikan gizi melalui program prioritas promosi dan KIE pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam rangka pencegahan stunting. (rs)