BKKBN Bentuk SSK di Lingkungan Kamenag

Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu pada pekan ke-tiga Agustus belum lama ini menggelar pertemuan bersama Kementerian Agama (Kamenag) wilayah itu untuk sosialisasi dan fasiltasi pedoman petunjuk pelaksana pembentukan pendidikan kependudukan jalur basis agama.

Sosialisasi yang berlangsung pada Agustus itu diikuti peserta sebanyak 22 orang yang terdapat tenaga guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) serta unsur kantor Kamenag Provinsi dan Kota Bengkulu.

Sosialisasi Juklak SSK di lingkungan Kamenag Prov. Bengkulu, 27/8

Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Agus Supardi mengatakan, dengan sosialiosasi tersebut guna menyampaikan pedoman umum pendidikan kependudukan serta dapat terbentuknya sekolah siaga kependudukan (SSK) di lingkungan Kamenag, ujar Agus Supardi.

Dikatakan Agus, bahwa perlunya sosialisasi itu guna meningkatkan pemahaman pengetahuan tentang pendidikan kependudukan di lingkungan Kamenag dan khususnya lembaga pendidikan formal. Dengan demikian remaja pelajar akan lebih dini memahami pentingnya pembangunan kependudukan, katanya.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Dr. Junni Muslimin, MA, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN serta sejumlah peserta dari unsur pendidik agama di lingkungan Kamenag Provinsi Bengkulu.

SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan KB (Keluarga Berencana) ke dalam mata pelajaran, sebagai pengayaan materi pembelajaran. Di dalam sekolah tersebut ada pojok kependudukan, sebagai salah satu sumber belajar bagi para peserta didik dalam membentuk generasi keluarga berencana, serta dapat memahami isu kependudukan.

Dan, SSK juga dapat mendorong generasi muda dan para pelajar, untuk senantiasa berupaya optimal menumbuh kembangkan potensi dirinya masing-masing. Maksud dan tujuannya supaya dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas, serta memiliki pemahaman, sikap dan perilaku yang baik, serta pengetahuan dan wawasan tentang kependudukan dan KB, termasuk permukiman dan sanitasi, serta waktu atau usia menikah.

Agus menambahkan, sekolah siaga kependudukan dinilai mampu memberikan edukasi sejumlah persoalan kependudukan, terutama pemahaman mengendalikan kuantitas untuk meningkatkan kualitas manusia. Kemudian meningkatkan kualitas manusia dengan memperhatikan lingkungan dan faktor pentingnya memperhatikan daya dukung dan daya tampung alam.

Yang terpenting bagaimana mengendalikan kuantitas tersebut. Saat ini kualitas sumber daya manusia (SDM) kita rata-rata hanya delapan tahun pendidikan atau setingkat kelas 2 SMP. Kalau ini terus dibiarkan tentu dengan sumber daya alam (SDA) yang melimpah kita sudah menjadi negara maju.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kamenag Provinsi Bengkulu Dr. Junni Muslimin, MA mengatakan, pendidikan kependudukan bagi siswa amat diperlukan guna menumbuhkan pengetahuan kependudukan. Sehingga membantu pemerintah dalam percepat keberhasilan pembangunan kependudukan, ujar Junni.

Ia mengatakan, komponen madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag yang telah mendapatkan sosialisasi ini diharapkan segera memaksimalkan program sekolah siaga kependudukan dengan mengambil beberapa langkah seperti mengintegrasikan mata pelajaran yang relevan dengan kependudukan.

Ia berharap jika para pelajar mulai memahami persoalan kependudukan sehingga mampu menyiapkan diri ketika mulai berkeluarga atau terjun ke masyarakat. Program ini bisa dilakukan melalui BKKBN Pusat yang lebih dahulu membuat percontohan sekolah kependudukan kemudian bisa ditiru dan dikembangkan di daerah. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *