BKKBN Dorong Percepatan Pembentukan TPPS di Daerah
Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu turunkan pejabat di lingkungan lembaga tersebut ke sejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu dalam rangka mendorong percepatan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) di daerah.
TPPS perlu dan akan dibentuk di sejumlah daerah kabupaten/kota mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa untuk mempercepat penanganan masalah stunting. Untuk itu pada awal pekan ke-dua Maret 2022 kita turun secara serentak di sejumlah daerah kabupaten untuk mendorong pemerintah daerah mebentuk tim tersebut, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM kepada wartawan di Bengkulu baru ini.

” Mulai awal pekan ini kita serentak turun mulai dari Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Seluma, Bengkulu Selatan hingga Kabupaten Kaur, tim yang turun itu merupakan pejabat pembina wilayah kabupaten program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana )”.
Bersama pemerintah daerah kabupaten yaitu Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) KB dan sejumlah Penyuluh Keluarga Berencana ( PKB ) sebagai koordinator tingkat kecamatan untuk berkoordinasi agar mendapatkan kesepakatan batas waktu akhir dari pembentukan TPPS. Sehingga pada pekan ke-tiga Maret 2022 ini sejumlah daerah telah terbentuk tim penanganan stunting itu, kata Rusman.
Dikatakan Rusman bahwa pembentukan TPPS mulai dari tingkat pusat hingga desa itu mengimplementasikan Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai strategi nasional. Percepatan penurunan stunting menjadi acuan bagi kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa serta pemangku kepentingan dalam rangka menyelenggarakan percepatan penurunan stunting.
Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin secara terpisah menyebutkan, turunnya BKKBN ke sejumlah daerah kabupaten di Provinsi Bengkulu pada Maret 2022 itu tidak lain upaya bagai mana mendorong pemerintah daerah dalam percepatan mebentuk TPPS mulai dari kabupaten, kecamatan hingga desa.

Bengkulu dengan jumlah desa sebanyak 1.513 desa/kelurahan, sementara TPPS desa hingga Rabu, 9/3 baru terbentuk sebanyak 23 desa, jumlah itu masih terbilang rendah. Diharapkan hingga pekan ke-tiga Maret mendatang sejumlah desa telah bentuk TPPS, harap Zainin.
Melalui TPPS itu akan mempercepat penanganan stunting karena tim tersebut akan bersinergi bersama tim pendamping keluarga ( TPK ) yang ada di tingkat desa. TPK bertugas mendamping keluarga-keluarga berisiko stunting, mulai dari remaja calon pengantin hingga keluarga memiliki balita.
Dalam rencana aksi pendekatan keluarga, kata Zainin BKKBN menyediakan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin serta calon pasangan usia subur. Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2021 lalu, BKKBN Bengkulu mencatat 264 ribu lebih keluarga di Bengkulu berisiko stunting, pungkas Zainin. ( rs )