BKKBN Turunkan Remaja GenRe Kampanyekan Kespro

Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu. Pada peringatan hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) ke 71 tahun 2020, turunkan remaja Generasi Berencana (GenRe) dalam rangka mengkampanyekan pengetahuan kesehatan reproduksi (Kespro) kepada masyarakat khususnya remaja daerah itu.

Edukasi kespro bagi remaja upaya meningkatkan kesehatan reproduksi remaja agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas sebagai penerus tongkat estafet pembangunan berwawasan kependudukan.

Alasannya, pengetahuan tentang sistem reproduksi dan pengalaman pubertas di tanah air masih terbilang rendah sehingga masih memerlukan adukasi yang secara berkesinambungan agar memberikan pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi baik bagi remaja putri maupun putra, kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub Bidang Bina Keluarga Remaja (BKR) Weldi Suisno, S.Pd., M.E kepada wartawan di Bengkulu baru ini.

GenRe Bengkulu saat bersama Gubernur Rohidin Mersyah di Kota Manna Bengkulu Selatan

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menyebutkan persentase wanita yang mendapat pelajaran kesehatan reproduksi di sekolah 59 persen dan pria sebesar 55 persen. Sementara pengetahuan tentang HIV AIDS pun tergolong rendah, bagi remaja wanita sebesar 48 persen dan pria 46 persen. Angka tersebut mengindikasikan masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi manusia, kata Weldi.

Merujuk dari hal demikian itu maka perlu menggaungkan kembali adukasi kespro di tengah-tengah masyarakat khusunya remaja. Edukasi kespro yang dilakukan pihaknya melalui GenRe dan kelompok pusat informasi konseling remaja (PIK-R).

“Pada HUT Kabupaten Bengkulu Selatan ke 71 tahun 2020 kita libatkan puluhan remaja pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok GenRe dan PIK-R untuk mensosialiasikan program kespro kepada masyarakat”.

Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan. Seringkali kesehatan reproduksi (kespro) hanya dikaitkan sebagai urusan perempuan, katanya.

Menurut Weldi, remaja perlu mengetahui kespro, sebab dengan pengetahuan tentang kespro maka remaja akan terhindar dari perilaku seks bebas yang berdampak pada kehamilan luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) ujarnya.

Dengan memperhatikan kespro yang baik maka remaja dapat tumbuh sehat serta mampu menghindari dari bahaya laten bagi kehidupan generasi muda, demikian Weldi. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *