BKKBN Verifikasi Keluarga Berpotensi Risiko Stunting

Korlap Penyuluh KB di Kab. Mukomuko saat verifikasi dan validasi data PK 21, Selasa, 7/6.

Bengkulu, IPKB – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu setahun setelah menggelar pendataan keluarga 2021 yang dikenal dengan PK21. Pada pertengahan tahun ini mulai memverifikasi dan validasi data kependudukan khususnya keluarga berpotensi risiko stunting di daerah itu.

Dari sepuluh kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Bengkulu akan dilakukan peninjauan ulang dengan memverifikasi dan validasi data hasil PK 2021. Ha itu untuk mendapatkan data yang akurat dan hasil yang produktif, kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada pewarta di Bengkulu usai verifikasi data di Kabupaten Mukomuko belum lama ini.

“Kita telah memverifikasi data keluarga hasil PK 2021 di Kabupaten Mukomuko pada minggu ke-dua Juni-2022, dan akan ditindak lanjuti pada daerah/kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu, sehingga pada akhir tahun ini verifikasi telah selesai,” kata Zainin.

Tim Verifikasi BKKBN saat konsolidasi bersama OPD KB Mukomuko, Selasa, 7/6.

Verifikasi itu dengan bekerjasama Koordinator lapangan Penyuluh KB di kecamatan untuk memastikan kembali di lapangan tentang kondisi keluarga-keluarga. Data keluarga berpotensi risiko stunting dapat saja terjadi perubahan dikarenakan telah mengalami stustus sosial dalam keluarga.

Dan diharapkan hasilnya memberikan data yang berkualitas untuk menunjang pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam bidang pengentasan kemiskinan, tambah Zainin.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil PK 21, terdapat keluarga sasaran penapisan potensi risiko stunting 331.537 keluarga. Dari jumlah tersebut terdapat keluarga yang berpotensi risiko stunting sebanyak 264.391 keluarga dengan berbagai indikator ekonomi dan lingkungan.

Keluarga berpotensi risiko stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 21.706 keluarga, Rejang Lebong 36.226 rumah tangga, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 42.570, Kabupaten Kaur mencapai 17.779 keluarga, Kabupaten Seluma sebanyak 28.144, dan Mukomuko sebanyak 26.465 keluarga.

Sementara di Kabupaten Lebong mencapai 15.262 keluarga, Kepahiang terdapat sebanyak 18.731 keluarga, Kabupaten Bengkulu Tengah mencapai 16.978 keluarga berpotensi risiko stunting dan terdapat di Kota Bengkulu mencapai angka 40.500 keluarga

Terdapat diantaranya indikator keluarga pra sejahtera 27.477 serta fasilitas lingkungan tidak sehat. Keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum utama yang layak mencapai 27.668 keluarga. Keluarga yang tidak mempunyai jamban yang layak sebanyak 40.996 rumah tangga dan keluarga yang tidak mempunyai rumah layak huni (RTLH) sebanyak 98.882 rumah.

Ditambahkan Zainin bahwa pihaknya dalam upaya meningkatkan kualitas data kependudukan, telah lebih awal diverifikasi bersama Kementerian PUPERA menggelar kegiatan survei Verifikasi dan Validasi pada Maret-2022 baru ini. Verifikasi dan validasi data kemiskinan itu dalam rangka mempercepat penanganan kemiskinan dan stunting di tanah air, ujar Zainin. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *