Brimob Bengkulu Siap Sukseskan KB di Bumi Rafflesia

Bengkulu, – Korps Brigade Mobil (Brimob) Polisi Daerah (Polda) Bengkulu siap menyukseskan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Bumi Rafflesia dalam upaya mendorong akselerasi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

Langkah tersebut diambil melalui kerjasama bakti sosial (baksos) pelayanan KB terhadap keluarga bhayangkari satuan Brimob Polda Bengkulu dan masyarakat sekitar, kata Kasubbag Renmin Sat Brimobda Bengkulu AKP Sutanto kepada pewarta usai menerima kunjungan kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin selaku Ketua Pokja Peningkatan Capaian Pelayanan KB di Mako Brimob Polda Bengkulu Jumat, 10/2/2023.

“Kita membuka kesempatan bagi keluarga Brimob khususnya masyarakat sekitar untuk mendapatkan pelayanan KB secara gratis. Baksos digelar di klinik kesehatan Mako Brimob pada Selasa, 14/2/2023 yang bekerjasama dengan BKKBN Bengkulu dan Kota Bengkulu”.

Melalui kerjasama tersebut dapat memberikan keamanan bagi keluarga dalam mengatur jarak kelahiran serta untuk mencegah terjadinya kehamilan dan kelahiran yang tidak direncanakan, ujar Sutanto.

Ketua Pokja Peningkatan Capaian Pelayanan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin menambahkan pelayanan KB gratis yang akan digelar bersama Korps Brimob tersebut dapat menyasar pasangan usia subur (PUS) keluarga bhayangkari dan masyarakat sekitar.

“BKKBN menyediakan alat dan obat kontrasepsi (alokon), sementara Brimob dapat memfasilitasi tempat dan tenaga medis. Kolaborasi tersebut digelar dalam rangka gebyar rapat kerja daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana tahun 2023 di Provinsi Bengkulu,'” ujar Zainin.

Pada baksos KB akan melayani sejumlah metode dan jenis kontrasepsi, menyesuaikan kebutuhan calon akseptor, kata Zainin, Jumat, 10/2/2023.

Dikatakan Zainin, selain peyanan KB, baksos Bangga Kencana 2023 juga terdapat sosialisasi tentang kesehatan reproduksi serta pengasuhan yang ideal bagi keluarga balita. Hal itu sejalan dengan program prioritas nasional dalam pencegahan risiko stunting di Bengkulu, sebut Zainin.

Sosialisasi kespro dan pola asuh yang ideal tersebut merupakan aksi intervensi sensitif untuk mencegah potensi risiko stunting sejak dini. Sebab, stunting tidak hanya dapat terjadi pada keluarga pedesaan dan kurang mampu. Akan tetapi stunting atau gagal tumbuh kembang anak baduta dapat menyerang masyarakat dari berbagai status.

Melalui kerjasama, baik pelayanan KB maupun sosialisasi diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam penurunan stunting di Bengkulu. Saat ini, stunting berada pada angka 19,8 persen (SSGI) 2023, yang mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 22, 1 persen, demikian Zainin. (irs)

Penulis : Idris Chalik

Editor : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A

Tanggal Rilis : 10 Februari 2023

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *