BSI Bengkulu Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Unsur pimpinan PT. BSI dan BKKBN Bengkulu photo bersama usai menanda tangani kerjasama bidang keuangan, Rabu, 3/8.

Bengkulu, IPKB – PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bengkulu siap menjadi bapak asuh anak stunting (BAAS) di Bumi Rafflesia. Bapak asuh bagi lembaga yang bergerak dibidang moneter itu upaya akselerasi penurunan stunting. Yang mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Dalam aksi konvergensinya dengan mengambil peran sebagai bapak asuh anak stunting di Provinsi Bengkulu.

Branch Manager BSI Cabang Bengkulu Arry Darmawan menyebutkan bahwa institusi yang tempatnya berbakti siap untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Bengkulu. Hal itu relevan dengan program yang di PT.BSI yang salah satunya “Zakat” zakat disalurkan ke program Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat”.

Hal itu disebutkan Arry usai menyaksikan penanda tanganan kerjasama PT.BSI bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam pemanfaatan produk, jasa dan layanan perbankkan upaya mewujudkan program Bangga Kencana, di aula Balai Pelatihan dan Pengembangan (Balatbang) BKKBN Bengkulu, Rabu, 3/8.

BM PT. BSI Bengkulu Arry Darmawan (tengah) bersama Koordinator Bid ADPIN BKKBN Weldi Suisno (kiri) di Bengkulu, Rabu, 3/8.

Ambil bagian dalam program bapak asuh anak stunting, kata Arry, pihaknya dapat menggunakan program zakat. Diharapkan zakat perusahaan mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kemaslahatan masyarakat khususnya penanganan stunting, harap Arry.

Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Weldi Suisno, S.Pd., M.E menambahkan dalam penanganan stunting yang dilakukan bersama PT. BSI sebagai bentuk nyata dari aksi konvergensi penanganan stunting.

PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Bengkulu salah satu lembaga bergerak dibidang moneter diharap dapat bekerjasama dalam banyak hal, bidang keuangan, sosial masyarakat yang terpaut erat dengan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Dikatakan Weldi, keinginan BSI untuk menjadi BAAS merupakan langkah awal dari kerjasama bidang pembangunan kependudukan menuju keluarga mandiri dan sejahtera. Terpaut dengan peran dan tugas BKKBN dalam pembangunan kependudukan, BSI salah satu lembaga moneter yang dinilai cukup berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui program zakat. Sementara di BKKBN terdapat gerakan dapur sehat atasi stunting (dashat).

“Kita berharap BSI Cabang Bengkulu dapat hadir bersama dalam konvergensi stunting sebagai lembaga/instansi maupun perorangan bapak asuh anak stunting (BAAS) di daerah ini, langkah itu wujud gotong royong penanganan stunting dari sektor hulu, ” kata Weldi.

Perjanjian tersebut ditanda tangani oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M bersama Area Manager PT. BSI, Tbk Area Bengkulu Hijazi yang disaksikan Branch Manager BSI Cabang Bengkulu Arry Darmawan serta sejumlah pejabat di lingkungan BKKBN Bengkulu.

Penanganan stunting secara multi pihak, kata Weldi, BKKBN gerakkan program dapur sehat atasi stunting (dashat), dashat yang mengembangkan produk lokal sebagai solusi makanan bergizi seimbang, gerakan tersebut sejalan dan dapat dipadukan program zakat BSI, ujar Weldi. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *