Bulog Bengkulu Segara Salurkan Beras Bervitamin Atasi Stunting

Bengkulu, IPKB -Badan Urusan Logistik ( Bulog ) Provinsi Bengkulu segera salurkan beras bervitamin yaitu beras ” Fortivit “. Disalurkannya bahan pokok tersebut mengimplementasikan Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, dan menindaklanjuti nota kesepahaman bersama Bulog dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) pusat dalam konvergensi penurunan stunting di daerah.
” Segera kita salurkan beras bervitamin tersebut setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk memastikan berapa kebutuhan, kapan jadwal pendistribusian, dan lokasi fokus ( lokus ) penyaluran,” kata Pemimpin Kanwil Bulog Provinsi Bengkulu Taufan Akib kepada wartawan usai menerima kunjungan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M di kantornya, Rabu, 12/1.

Penyaluran beras bervitamin tersebut merupakan program Bulog peduli gizi dalam rangka percepatan penurunan stunting percepat peningkatan status gizi , ” kata Taufan
Dalam mengatasi stunting di Bengkulu, lebih awal kita berkoordinasi bersama lintas sektor di Bengkulu, baik instansi vertikal maupun daerah. Pertemuan bersama Kepala BKKBN menyikapi tindaklanjut dari Perpres 72/2021 dan Mou dua lembaga ditingkat pusat, kata Taufan.
Dikatakan Taufan, Bulog mendukung dan siap berkolaborasi bersama lembaga penyelenggara kependudukan itu dengan kegiatan ” Bulog Peduli Gizi ” yang bertujuan meningkatkan status kesehatan khusunya gizi masyarakat di wilayah status stunting.
BKKBN dengan program dapur sehat atasi stunting ( Dashat ) akan berkolaborasi dengan program Bulog Peduli gizi. Dengan kerjasama lintas sektor Bulog dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan prevalensi stunting di Bengkulu, ” ujar Taufan.
Menyoal kapan aksi nyata lembaga yang mengurusi beras nasional itu, ia mengatakan akan menindaklanjuti ke pemerintah pusat ( Bulog ) dan pemerintah daerah Provinsi Bengkulu dalam hal ini Wakil Gubernur ( Wagub ). ” Pada prisnifnya kita siap, dan sesegera mungkin menyalurkan beras bervitamin kepada masyarakat, berapa permintaan pemerintah daerah kami siap mendistribusikan kepada penerima yaitu keluarga-keluarga berisiko stunting”.
” Bulog siap menyalurkan hingga kedesa sasaran lokus stunting, kita harapkan penyaluran dapat berjalan 100 persen dan menyentuh tepat sasaran, dengan demikian angka stunting di Bengkulu dapat berkurang hingga mencapai target pemerintah pada angka 14 persen pada 2024 mendatang,” kata Taufan optimis.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M yang didampingi Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga ( KS-PK ) Weldi Suisno, S.Pd., M.E menyampaikan, dalam rangka memutus matarantai stunting BKKBN bersama Bulog bersinergi dalam mengintervensi risiko stunting. Bulog dengan program peduli gizi dapat dengan mudah bersama program Dashat yang ada di BKKBN.
Selain itu, kata Rusman, BKKBN dengan ratusan kampung KB akan menjadi modal pemerintah daerah dalam akselerasi penurunan stunting di Bengkulu. ” Kita miliki 258 kampung KB yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota,” ujarnya.
Dalam penanganan stunting, di daerah ( desa )BKKBN memiliki tenaga pendamping keluarga yang disebut Tim Pendamping Keluarga ( TPK ) sebanyak 5.601 kader dengan jumlah tim sebanyak 1.867 yang terdapat di 1.513 desa/kelurahan di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. ( rs )