Bupati Bengkulu Tengah Serius Cegah Kehamilan Masa Pandemi

Bupati Bengkulu Tengah Dr. Ferry Ramli (kanan) saat bincang kependudukan masa pandemi bersama Kepala Pwk BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM (Foto : AKIIE/ Idris)

Bengkulu, IPKB – Bupati Bengkulu Tengah Dr. H. Ferry Ramli, S.H., M.H. prihatin terhadap program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang mewabah di sejumlah daerah sejak Maret lalu.

Wabah virus yang menyebar di 200 negara lebih itu, turut dirasakan dampaknya di Provinsi Bengkulu, dimana dapat mengancam terjadinya baby bom atau ledakan penduduk pasca pandemi corona. Hal itu disebabkan akibat putus pakai kontasepsi dan terjadi kehamilan pada PUS dan kelahiran yang tidak diinginkan.

Menyikapi kondisi demikian itu, pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah menyambut dan mendukung langkah dan kebijkan pemerintah pusat melalui Perwakilan Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu dengan gerakan bersama pelayanan KB keliling di sejumlah daerah kabupaten.

” Kita serius mendukung gerakan pelayanan KB keliling untuk mencegah kehamilan pada masa pandemi Covid-19 yang akan terjadi ledakan kelahiran bayi pasca pandemi corona jika tidak diatasi dengan gerakan pelayanan KB, kata Bupati Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Dr. Ferry Ramli ketika menerima audiensi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM, Jumat, 29/5.

Bupati Ferry Ramli, photo bersama Kepala BKKBN didampingi sejumlah pejabat BKKBN dan OPD KB. (Foto AKIE/Idris)

Ferry imbau agar masyarakat, pasangan usia subur (PUS) di daerah itu tetap ber-KB kendati di tengah pandemi virus yang dikenal mematikan itu. ” Jangan sampai isu wabah virus tersebut dijadikan kendala dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi di sejumlah fasilitas kesehatan, imbuhnya.

“Pasangan atau keluarga di Bengkulu Tengah hendaknya tunda kehamilan masa pandemi virus Corona, agar menhindari risiko kehamilan dan kelahiran akibat tidak siapnya keluarga menghadpai kehamilan luar rencana “.

Disampaikan bupati, dalam mencegah kehamilan masa pandemi itu, perlu ditingkatkan edukasi program KB kepada masyarakat. “Optimalkan sosialisasi program Bangga Kencana supaya mengingatkan kembali PUS yang telah habis masa pakai kontrasepsi agar tidak meningkatnya peserta KB yang droup out (DO), pinta Ferry.

Ia mengingatkan, agar lembaga pengelola program KB di tingkat kabupaten setempat agar kerja keras dan total untuk mensosialisasikan KB kepada masyarakat. ” Saya minta tingkatkan edukasi program KB kepada masyarakat hingga pelosok desa, sebab masyarakat di perdesaan lebih rentan droup out KB.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sri Haryati Prasetia, S.STP melalui Sekretaris DP3AP2KB setempat Tierbati, SKM menyampaikan, untuk mencegah putus pakai kontrasepsi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, pihaknya akan melibatkan sejumlah Petugas KB baik dalam penyaluran kontrasepsi maupun edukasi program KB.

Ia mengatakan, wilayah yang dengan 11 kecamatan itu miliki penyuluh KB atau petugas keluarga berencana (PKB) sebanyak 20 personel PKB. Petugas sebanyak itu akan dilibatkan dalam edukasi program Bangga Kencana hingga perdesaan. Sehingga melalui edukasi itu mampu memberikan pengetahuan Bangga Kencana terhadap masyarakat khususnya PUS di daerah itu, ujarnya.

Ia optomis, masa pandemi Covid-19 program Bangga Kencaan di daerah itu tetap dapat memberikan kontrisbusi terhadap pembangunan kependudukan di Bengkulu Tengah. ” PUS di Bengkulu Tengah sebanyak 20.285 pasang, yang menjadi sasaran pembinaan KB aktif 2020″.(rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *