Cegah Hamil Pascacovid, Kaur Gelar Pelayanan Jemput Bola

Pelayanan KB masa Pandemi Covid-19 di Kab. Kaur, Bengkulu dengan sistem jemput bola. (Foto KIE/Idris)

Bengkulu, IPKB – Sejak merebaknya isu pandemi Coron Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Bengkulu. Membuat pemerintah daerah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu ambil langkah
mengantisipasi putus pakai alat kontrsepsi bagi peserta KB di daerah itu.

Pada pekan ke-dua Mei, Rabu, 14/5 lalu, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kaur gelar pelayanan keliling di beberapa desa, Desa Suka Bandung, Desa Air Dingin, Desa Padang Genting, Desa Tanjung Besar, Desa Kepala Pasar, Pasar Lama, Desa Sekunyit, dan Desa Sukaraja.

Pelayanan itu kerjasama IBI di daerah itu dengan sistem jemput bola layani akseptor dengan menyalurkan alat kontrasepsi jenis pil dan kondom kepada peserta KB aktif yang habis waktu
pakai, pelayanan tersebut dielar bersama Pengurus Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bersama petugas KB di Kaur, kata Kepala Dinas, DP2KBP3A Kabupaten Kaur, Rohina, M.Si kepada
wartawan di selah pelayanan di sejumlah titik di dua kecamatan daerah itu, Rabu,14/5.

Kepala DP2KBP3A, Kab. Kaur Rohina, M.Si (kiri) menyerahkan pil KB kepada PUS di Kota Bintuhan. (Foto Idris)

Penyaluran alkon itu, kata Rohina, dalam rangka mencegah terjadinya droup out bagi pengguna kontrasepsi jangka pendek yang habis masa pakai, seperti, pil, kondom dan implant. Dengan
kegiatan tersebut dapat mengatasi kehamilan pascacovid-19, kata Rohina.

Masih Rohina, pelayanan dengan sistem jemput bola itu berhasil melayani puluhan peserta KB dengan menggunakan berbagai jenis kontrasepsi, pil, kondom, suntik dan implant. ” Pelayanan itu
terdapat 98 peserta KB dengan implant sebanyak 15, suntik 23, pil 42 peserta, dan kondom sebanyak 18, rincinya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Zainin mengatakan, kegiatan serupa juga dilaksanakan di beberapa daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Semata untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan program KB.

Selain pelayanan masa pandemi Covid-19, BKKBN advokasi sejumlah kepala daerah tingkat kabupaten/kota guna mendapatkan dukungan daerah. Kegiatan yang berlangsung itu juga
mensosialisasikan risiko putus pakai kontrasepsi pada masa pandemi. Yang akan mengakibatkan kehamilan yang tidak dinginkan sehingga berdampak pada kelahiran yang kurang sehatt, baik
terhadap ibu hamil, maupun kesehatan janin dan bahkan hingga pada bayi pascalahir.

Untuk itu, ia mengimbau agar peserta KB atau pasangan usia subur (PUS) untuk menunda kehamilan pada masa wabah virus Corona baru, sebab diyakini dapat mengganggu kesehatan ibu hamil,ujar Zainin.(rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *