Cegah KTD BKKBN Gelar Pelayanan KB Keliling

Bengkulu, IPKB – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dikhawatirkan akan berdampak terjadinya kehamilan tidak diinginkan (KTD) di Provinsi Bengkulu. KTD itu disebabkan putus pakai kontrasepsi terhadap pasangan usia subur (PUS) di tengah wabah pandemi Covid-19. Upaya pencegahan terjadinya hal itu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat gelar pelayanan KB keliling.
” Pelayanan KB keliling kita gelar di Kabupaten Lebong, Bengkulu pada Kamis,30/4 dengan menyalurkan beberapa jenis kontrasepsi, seperti pil, kondom serta melayani pemasangan implant dan suntik “.
Kegiatan sosial masyarakat itu tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, kata Kepala Bidang Advokasi dan Informasi (Adpin) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di Lebong baru ini.
Pelayanan tersebut, dengan beberapa kegiatan antara lain penyuluhan melalui kendaraan mobil unit penerangan (Mupen) KB, pembagian alat kontrasepsi jenis pil, kondom dan pelayanan suntik serta implant terhadap pasangan usia subur (PUS) dengan menggunakan mobil unit pelayanan (Muyan) KB.
Aksi sosial yang berlangsung pada akhir April kemarin menyasar enam kelurahan di Kabupaten Lebong yakni Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Pelabai, Kelurahan Pasar Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara, Simpan Desa Lemeupit, Kecamatan Lebong Sakti, Simpang Bndaran RSUD Lebong Sakti, dan titik pelayanan di Simpang Semelako Kelurahan Embong Panjang, Kecamata Lebong Tengah, sebut Zainin.
Pelayanan tersebut bekerjasama dengan Pengurus Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Lebong, Bengkulu.
Zainin menambahkan, dampak pandemi covid-19 terhadap program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kenana) itu mulai masa wabah hingga pasca penularan virus.
Menurut dia, masa pandemi akan memengaruhi kesehatan mental masyarakat, akibat dari hal itu akan membuat masyarakat stres karena merasa dihantui Covid-19 sehingga banyak berdiam di rumah yang juga menyebabkan masyarakat stres. Serta dikhawatirkan akan meningkatnya angka kehamilan di tengah masyarakat.
Menyikapi dampak-dampak tersebut program Bangga Kencana perlu mengambil strategi dengan pelayanan KB keliling dan penyuluhan fungsi-fungsi keluarga kepada amasyarakat di tengah wabah Virus Corona, ujarnya.
Selain pelayanan keliling, lembaga itu juga edukasi masyarakat tentang pencegahan paparan virus corona, dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak interaksi, ujar Zainin.
Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, SE, MM melalui Kepala Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta Hery Gunawan, S.FARM, Apt menyebutkan, pelayanan KB keliling sebagai bentuk tanggung jawab program Bangga Kencana dalam pelaksanaan pembangunan kependudukan di tanah air. Hal itu tertuang dalam amanat UU Nomor : 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Menyoal hasil bhaksos tersebut ia merincikan, berdasarkan hasil rekapitulasi lapangan di enam desa/kelurahan sebagai titik pelayanan terdapat sebanyak 159 akseptor, yang menggunakan beberapa jenis jenis kontasepsi, ujarnya.
Dirincikan Hery, peserta KB sebanyak itu terdapat menggunakan implant satu akseptor, suntik 18 peserta, pil sebanyk 88 dan kondom 52 akseptor. Dengan pelayanan itu diharapakan dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) KB.
Dengan langkah dan strategi itu dapat menekan angka putus pakai kontrasepsi serta dapat mencegah kehamilan tidak diinginkan, demikian Hery. (rs)