Cegah Stunting, Puluhan Ibu Hamil Terima Makanan Tambahan

Peserta penerima paket makan tambahan di Bengkulu Utara, Kamis,7/10.

Bengkulu, IPKB – Upaya pencegahan keluarga berisiko stunting di Bengkulu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu salurkan paket makan tambahan bagi ibu hamil dan bayi untuk penambahan gizi.

Makan tambahan tersebut disalurkan kepada puluhan ibu hamil dan bayi di Desa Tebing Kandang, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara. Paket tersebut disalurkan secara langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Ir. Rusman Efendi., MM pada Kamis,7/10.

Dengan pemenuhan asupan nutrisi bagi ibu hamil dan bayi diharapkan dapat mencegah tumbuhnya risiko-risiko stunting dalam keluarga. Yang dimulai pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM kepada pewarta di Bengkulu usai penyerahan paket makanan tambahan kepada ibu hamil dan bayi di Desa Tebing Kandang, Air Napal, pekan pertama Oktober baru ini.

Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM saat menyerahkan paket kepada bumil dan bayi di BU, Kamis, 7/10.

Penerima bantuan paket makanan penunjang gizi itu terdapat sebanyak 20 orang ibu hamil, dan lima orang balita. Penyerahan paket tersebut disaksikan Kepala Desa Tebing Kandang Jalaluddin, S.Sos, Ketua Ikatan Bidang Indonesia ( IBI ) Daerah Bengkulu Puti Hajar,S.Ikom., S.ST., M.Kes, Ketua Pokja IV PKK Provinsi Bengkulu Dra. Maryana., MM.

Rusman mengatakan, bantuan yang disalurkan itu bagian dari wujud peduli pemerintah kepada keluarga agar dapat meningkatkan kesehatan bayi mulai dari janin yang merupakan awal dari pencegahan stunting. Sebab, stunting dapat diatasi melalui pemenuhan asupan gizi sejak janin dalam kandung.

” Stunting disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang , yang mengakibatkan panjang dan tinggi badan di bawah standart”.

Mengatasi persoalan tersebut, kata Rusman, BKKBN dengan intervensi sensitif mulai dari pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan ( HPK ) dengan kegiatan edukasi mengatasi penyebab stunting secara tidak langsung.

Selain itu, intevensi BKKBN melalui pelayanan KB, intervensi keluarga agar tidak terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, hingga pada intervensi cakupan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional ( JKN ), akhiri Rusman. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *