Di Kampung KB Perlu Lembaga Pendidikan Informal Kependudukan

Bengkulu, IPKB – Kampung-kampung KB di tanah air perlu dibentuk lembaga pendidikan informal tentang kependudukan, hal itu diperlukan untuk melangkah lebih cepat dan terarah program kampung KB yang sesuai dengan tujuannya.

Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana ) yang dilakukan secara sistemik dan sistematis. Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat.

Sehingga dengan demikian kampung KB dapat disebut juga sebagai wahana pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa, kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM kepada wartawan usai membuka pertemuan sosialisasi pedoman umum/juklak kepada kampung KB dalam pembentukan pendidikan kependudukan jalur informal di Bengkulu akhir November belum lama ini.

Kepala Pwk. BKKBN Prov. Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM

Untuk mencapai tujuan dari kampung KB yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program Bangga Kencana. Maka diperlukan hadirnya lembaga pendidikan kependudukan, katanya.

Melalui pendidikan kependudukan, sehingga penduduk usia muda memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kondisi kependudukan dan implikasinya, serta akan ikut berkontribusi dalam membentuk karakter manusia bangsa Indonesia yang memiliki integritas, etos kerja dan gotong royong, ujarnya.

Pendidikan kependudukan perlu didisain sebagai program sistemik dalam menghasilkan warga pembelajar yang memiliki wawasan kependudukan (aspek kognitif), sikap kepedulian (aspek afektif), dan keterampilan (aspek psikomotorik) sebagai kompetensi warga negara yang partisipastif, yang dapat memberikan andil terhadap pembangunan.

Peranan Pendidikan Kependudukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kependudukan menjadi sangat penting dan strategis, karena isu dan permasalahan kependudukan bersifat universal dan memiliki spektrum yang sangat luas dalam tata kelola kehidupan umat manusia di muka bumi, demikian Rusman.

Koordinator Sub Bidang Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Provinsi Bengkulu Betriza Novianti, SH menambahkan, untuk mencapai tujuan dibentuknya kampung KB maka pihaknya menggelar sosialisasi dan fasilitasi pedoman pendidikan kepada kampung KB dan fasilitasi pembentukan pendidikan kependudukan.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakatkampung KB tentang pendidikan kependudukan. Kegiatan yang berlangsung pada 25/11 itu melibatkan sebanyak 18 orang dari unsur pemerintah desa. Terdapat kepala desa, komunitas remaja peduli kependudukan (KRPK) yang masing-masing sebanyak lima orang dan delapan orang tenaga PKB di wilayah kampung KB.

Kepala desa sebagai peserta itu terdapat desa di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma, jelas Betriza.

Ia menambahkan, bahwa pendidikan kependudukan telah menjadi isu dunia ditandai dengan adanya Deklarasi Kependudukan PBB tahun 1967, bahwa pemecahan masalah kependudukan harus dilakukan secara terencana, sistematis, dan komprehensif dalam jangka panjang dengan mengikutsertakan bidang dan serktor pembangunan terkait termasuk pendidikan, demikian Betriza. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *