DPR RI Bersama Dua Tokoh Kampanyekan Stunting di Kampung KB

 

Para tokoh pemerintah dan masyarakat kampanyekan stunting di Kabupaten Mukomuko, Jumat, 21/10.

Bengkulu, – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui Komisi IX DPR-RI dan Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu akhir pekan baru ini, Jumat, 21 Oktober 2022 menggandeng dua tokoh di daerah itu untuk mengampanyekan percepatan penurunan stunting di salah satu kampung keluarga berkualitas (KB) di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.

Dua tokoh tersebut yaitu Wakil Gubernur Bengkulu Dr. Rosjonsyah dan Wakil Bupati Mukomuko Wasri bersama Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP., M.M turun langsung ke Desa Padang Gading, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko.

Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati,S.IP., M.M saat membuka sosialisasi stunting di Mukomuko, Jumat,21/10.

Kedua tokoh itu menyuarakan secara lantang penurunan stunting agar mendapat dukungan dari segenap elemen masyarakat. “Pemerintah tidak akan berhasil dalam melaksanakan program jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Apalagi program yang menyentuh langsung kehidupan dasar manusia tidak akan berhasil jika tidak didukung,” ujar Wagub Rosjonsyah, di Desa Padang Gading.

“Dukungan masyarakat dalam penurunan stunting harus dimulai dengan mengubah perilaku, mulai dari kesadaran akan pengasuhan yang baik, kesadaran akan asupan gizi yang cukup serta kesadaran akan pentingnya pola asuh yang benar dan baik”.

Pengasuhan sejak dari dalam kandungan, 1000 hari pertama kehidupan atau yang populer dengan 1000 HPK, ujar Wagub Rosjonsyah.

Tak hanya Wagub, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati didepan ratusan peserta sosialisasi stunting juga secara runut menjelaskan faktor yang menyebabkan stunting. Selain faktor kekurangan gizi dalam waktu yang lama, stunting juga dapat disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat, kurangnya air bersih dan layak konsumsi serta dapat juga diakibatkan keluarga tidak memiliki jamban yang sehat.

Terhadap hal itu, Elva mengajak pemerintah daerah untuk bersama-sama mengambil peran dalam peningkatan akses kesehatan masyarakat, serta orang tua harus mengawasi anak remaja untuk tidak menikah pada usia anak, sebab berisiko pada kelahiran bayi dan ibu, pinta Elva.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M kepada wartawan menyampaikan, kampanye sosialisasi percepatan penurunan stunting di desa kampung KB itu merupakan aksi konvergensi yang istimewa. Pasalnya, kampanye itu disuarakan langsung tokoh-tokoh penting di daerah ini, yakni Wagub Bengkulu dan Wabup Mukomuko.

Hal itu dilakukan dalam upaya mengimplementasikan aksi konvergensi penurunan stunting yang dituangkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, ujar Rusman.

Dikatakannya, kampanye kolaboratif penurunan stunting tersebut diharapkan dapat menekan prevalensi dan potensi risiko stunting. Sehingga mampu mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Mukomuko, kata Rusman usai mengikuti roadshow kampanye stunting di Kabupaten Bengkulu Utara hingga Mukomuko, Jumat, 21/10.

Dia menyebutkan, kampanye program prioritas nasional itu (stunting-red) mengutamakan daerah-daerah yang berpotensi risiko tinggi terhadap stunting. Di Kabupaten Mukomuko, sasaran kampanye terdapat di Kecamatan Sungai Rumbai yang merupakan salah satu daerah sasaran dengan keluarga berisiko stunting sebanyak 1.446 keluarga dan Kecamatan Air Manjunto dengan keluarga berisiko stunting sebanyak 1.594 keluarga (PK-21).(irs)

 

Penulis : IRS

Editor : RDA

Tanggal Terbit : 22 Oktober 2022

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *