DPR RI Sosialisasi Pembangunan Keluarga Di Bengkulu

Bengkulu, IPKB – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melalui Komisi IX bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di sejumlah perwakilan provinsi menggelar sosialisasi program pembangunan keluarga.
Di Provinsi Bengkulu sosialisasi yang berlangsung pada September 2020 itu menyasar empat kabupaten yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan, Seluma dan Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Kaur , Provinsi Bengkulu, kata Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM di kantornya belum lama ini.

Dikatakan Rusman, kegiatan tersebut sebagai bentuk penyuluhan atau edukasi yang menyasar kalangan remaja sebagai upaya menumbuhkan kualitas pemuda dalam mengisi pembangunan kependudukan.
” Remeja perlu meningkatkan kualitas agar terhindar dari tiga masalah besar yang menghadang masa depan remaja. Yaitu, pernikahan usia muda alias usia anak, penyalah gunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza)” .
Sosialisasi yang melibatkan DPR RI itu berlangsung di Kabupaten Seluma, Kaur dan Bengkulu Selatan yang masing-masing diikuti 200 orang remaja. Dan akan digelar dalam waktu dekat kegiatan yang sama di Kabupaten Mukomuko.
Pada sosialisasi program pembangunan keluarga hadir Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, MM. Dalam sambutannya, Elva mengatakan, kegiatan yang bersinergi dengan BKKBN itu untuk merubah pola pikir kaum muda agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan mampu mengisi ruang pembangunan kependudukan di daerah, ujarnya.
Komisi IX DPR RI, akan berkomitmen untuk mendukung program KKBPK, sebab program tersebut dinilai dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keluarga berencana, serta mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendukung program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Dikatakan Elva, upaya peningkatan kualitas remaja, perlu mendorong secara maksimal program pendidikan kepada masyarakat, dengan memberikan pemahaman baik kepada orangtua, anak-anak hingga pada pemerintah. Hal itu guna menumbuhkan minat belajar bagi masyarakat di daerah, ujarnya.
“Pendidikan merupakan pintu utama dalam meningkatnya kualitas remaja, sebab dengan pendidikan akan menekan peristiwa nikah dini, seks bebas dan penyalah gunaan Napza, ” ujarnya. (rs)