Dua Instansi Vertikal di Bengkulu Berkolaboratif Turunkan Stunting

Bengkulu, IPKB – Dua instansi vertikal di Provinsi Bengkulu berkolaboratif upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu. Instansi tersebut yakni Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) bersama Kantor Wilayah ( Kanwil ) Badan Urusan Logistik ( Bulog ) Provinsi Bengkulu berkolaborasi dalam dua program ” Dapur Sehat Atasi Stunting ( Dashat ), dengan Bulog Peduli Gizi “.

Disergikannya program tersebut dalam rangka menerapkan Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, serta menindaklanjuti kesepahaman dua lembaga itu tingkat pusat pada awal Januari baru ini.

Pemimpin Kanwil Bulog Bengkulu Taufan Akib usai menerima kunjungan Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M di kantornya, Rabu, 12/1 kepada wartawan menyebutkan bahwa, pihaknya segera berkoordinasi baik kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk menyikapi kerjasama dalam menyatukan kebijakan dalam menurunkan stunting di daerah itu.

Kepala Pwk BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M ( kiri ) bersama Pemimpin Kanwil Bulog Bengkulu Taufan Akib ( kanan ) saat koordinasi upaya penurunan stunting, Rabu, 12/1.

Ia mengatakan, terkait aksi Bulog dalam penurunan stunting pihaknya memiliki program ” Bulog Peduli Gizi ” dengan kegiatan menyalurkan bantuan beras bervitamin ” Fortivit ” beras yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

” Beras bervitamin tersebut segera disalurkan kepada keluarga-keluarga yang berisiko stunting di sejumlah wilayah lokasi fokus ( lokus ) stunting di Bengkulu. Nanti kita segera berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu ( gubernur ) dan pemerintah pusat untuk memperkuat dasar pelaksanaan dan tehnis kerjasama itu, ” kata Taufan.

Setelah itu kita baru beraksi sesuai petunjuk tehnis dari pemerintah daerah, berapa ton diperlukan, kapan disalurkan dan dimana sasaran penerima yang menjadi prioritas,. itu semua kita perlu mendapat persetujuan tehnis dari pemerintah wilayah, sebutnya.

” Berapa yang diperlukan pemerinat dalam penanganan stunting, tentunya kita akan siapkan hingga penyalurannya di titik sasaran, yang bekerjasama dengan lembaga tehnis lainnya, seperti BKKBN Provinsi Bengkulu “.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M secara terpisah menyebutkan, penanganan stunting terdapat disejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu. Meskipun berdasarkan keputusan Menteri PPN dan Kepala Bappenas Nomor KEP 42/M.PPN?HK/04/2020, Tanggal 9 April 2020. Pada lampiran tersebut berbunyi kabupaten/kota lokus intervensi penurunan stunting terintegrasi menyebutkan empat kabupaten yaitu Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Utara.

Hasil Studi Status Gizi Indonesia ( SSGI ) 2021 stunting di Bengkulu sebesar 22,1 persen yang mengalami penurunan dari hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) 2018 yang merilis sebesar 27, 98 persen. Melalui kolaborasi bersama lintas sektor diharapkan dapat mempercepat menurunkan prevalensi stunting di daerah itu.
Sehingga pada 2024 stunting di tanah air dapat turun mencapai angka 14 persen, harap Rusman.

Bersama Bulog, kita turunkan tim pendamping keluarga ( TPK ) yang tersebar di sejumlah desa di Provinsi Bengkulu agar penyaluran beras bervitamin itu dengan tepat sasaran, ” kita miliki 5.601 kader TPK yang terdiri dari unsur bidan desa, PKK desa, dan kader KB desa, ” pungkas Rusman.( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *