Elva Hartati : Perangi Potensi Stunting Dengan Program Dashat

Bengkulu, IPKB – Kampanye percepatan penurunan stunting oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Provinsi Bengkulu. Tahun ini menyasar sebanyak 20 desa kampung keluarga berkualitas (KB) yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di Bengkulu.
Kampung KB Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan, salah satu daerah sasaran kampanye memerangi stunting yang menyasar dua ratus peserta dari kelompok keluarga muda dan remaja. Yang lebih menekankan pentingnya aksi gotong royong dalam mempercepat penurunan stunting.
Pada kampanye percepatan penurunan stunting di Desa Pasar Pino, Sabtu, 6/8 itu hadir Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP., M.M, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Sukarni Dunip, SP., M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pengendalian Pendudukan, Perlindungan Anak (DPPKB P3A) Kabupaten Bengkulu Selatan Ferry Kusnadi,S.E dan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M.
Elva Hartati mangatakan, dalam menekan potensi stunting di tengah masyarakat perlu dilakukan intervensi dari sektor hulu dengan pola asuh, pemberian gizi dan fasilitas lingkungan yang bersih dan sehat. ” Ada tiga kelompok krusial yang perlu intervensi gizi dari sektor hulu yaitu remaja, ibu hami dan ibu menyusui pasca lahir.

Pemenuhan gzi bagi kelompok krusial tersebut, pemerintah mengembangkan program Dapur sehat atasi stunting (Dashat) yang ada di tiap desa. Agar berjalanya program tersebut Elva mengajak pemerintah desa untuk mengoptimalkan peran pemdes melalui alokasi Dana Desa (DD).
Melalui DD itu, kata Elva selain dapat digunakan untuk pemenuhan gizi, juga dapat diperuntukkan penyediaan fasilitas lingkungan yang bersih dan sehat seperti pembangunan jamban keluarga kurang mampu.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Sukarni Dunip menyebutklan bahwa dalam penanganan stunting di daerah itu, pemerintah setempat melalui sejumlah instansi teknis bidang telah berkolaborasi program. Seperti telah berjalannya gotong royong membangun jamban keluarga.
Selain itu bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bengkulu Selatan telah membangun rumah layak huni bagi keluarga miskin. Sehingga meminimalisir berkembangnya potensi stunting di daerah ini, Bengkulu Selatan terdapat sebanyak 158 desa kelurahan dan mencapai 50 persen keluarga berpotensi stunting, ujar Sekda Sukarni.
Ia mengimbau agar keluarga pasangan usia subur di daerah itu untuk tidak meninggalkan program KB dengan menggunakan kontrasepsi, Hal itu mengingat KB telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan kependudukan menuju keluarga kecil dan sejahtera.
“Tidak tepat jika masih ada keluarga yang memegang kokoh pepatah lama ” banyak anak banyak rezeki ” pada dewasa ini. (rs)