Empat Langkah Pendekatan Ketahanan Keluarga Pada Pandemi Covid-19

Bengkulu, IPKB – Wabah virus corona baru atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang menimpah lebih dari 200 negara di dunia telah dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Baik terhadap ekonomi, sosial budaya, masyarakat dan bahkan politik. Dampak terhadap masyarakat tidak hanyak fisik, mentalpun dapat berdampak tas pandemi corona di tanah air.

Bahkan Provinsi Bengkulu yang tak begitu populer dikanca nasional pun tak luput dari sebaran virus tersebut. Dimana hingga April lalu korban terinfeksipun terus melaju bertambah, yang cukup berdampak pada raga dan mental di provinsi yang berpenduduk berkisar 2 (dua) juta jiwa itu.

Upaya menekan dampak pandemi terhadap keluarga, masyarakat perlu dilakukan pendekatan ketahanan keluarga apalagi masa pandemi Covid-19 dengan menjaga jarak sosial, diam di rumah tentu membuat masyarakat merasa jenuh hingga pada tingkat stres.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Drs. Arsyad, M.Si kepada wartawan di ruang kerja belum lama ini.

Drs. Arsyad. M.Si Kepala Bidang KS-PK, BKKBN Bengkulu

” Pada pandemi ini perlu penerapan 4 (empat) pendekatan ketahanan keluarga, agar keluarga-keluarga Indonesia tetap memiliki ketahanan, sehinga nantinya mampu terus tumbuh menjadi keluarga yang berkualitas,” kata Arsyad.

Bahkan amat penting penerapan langkah-langkah pendekatan ketahanan keluarga itu pasca pandemi. Karena, keluarga disibukan dengan aktifitas-aktifitas yang menguras waktu bersama keluarga. Kondisi itu cukup menyita waktu untuk berinteraksi keluarga.

Berdasarkan amanat UU Nomor : 52 Tahun 2009 Tetang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. BKKBN bertanggung jawab dalam pembangunan keluarga Indonesia. Atas dasar itu dikembangkan program pembangunan keluarga dan terapkan langkah-langkah pendekatan ketahanan keluarga.

” Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana telah meluncurkan tentang penerapan 4 (Empat) Pendekatan Ketahanan Keluarga yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, keluarga peduli dan berbagi “.

Keluarga berkumpul adalah kegiatan berkumpulnya seluruh anggota keluarga dengan meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan hand phone (hp), televisi atau alat elektronik lainnya. Pada pandemi ini masyarakat banyak berkumpul di rumah untuk memutus sebaran virus corona. Keluarga berkumpul lebih menekankan pada interaksi antar anggota keluarga seperti ngobrol atau bercerita.

Keluarga berinteraksi adalah kegiatan dimana semua anggota keluarga meluangkan waktu untuk berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas. Keluarga berinteraksi tidak hanya dilakukan dengan keluarga inti tetapi juga dilakukan dengan keluarga besar. Keluarga berinteraksi adalah meningkatkan komunikasi diantara anggota keluarga dekat, anggota keluarga jauh dan masyarakat.

Keluarga berdaya adalah suatu kegiatan dimana keluarga-keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak tergantung pada pihak lain. Masyarakat berdaya lebih mengandalkan segala potensi yang ada dalam dirinya, baik berupa keterampilan, olah pikir dan pengetahuan sehingga mampu melakukan pengasuhan anak yang baik melalui 8 (Delapan) fungsi keluarga. Keluarga tersebut mampu meningkatkan pendapatan keluarga, serta mampu mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan hidup yang dialaminya.

Keluarga peduli dan berbagia dalah suatu kegiatan dimana keluarga-keluarga yang mampu dan lebih beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain. Kegiatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gotong royong antar warga, perbaikan rumah, menolong tetangga yang sedang sakit, menjadi orang tua asuh serta memberikan bantuan modal usaha bagi keluarga pra sejahtera.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keluarga berkumpul adalah meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga, keluarga berinteraksi adalah meningkatkan komunikasi antara satu keluarga dengan keluarga lainnya baik yang termasuk sanak saudara dan kerabat maupun dengan masyarakat lainnya. Keluarga berdaya adalah keluarga yang dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain. Keluarga peduli dan berbagi adalah keluarga yang memiliki keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain. Komunikasi atau pembinaan keluarga memiliki arti penting untuk mempererat hubungan kekeluargaan. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *