Evaluasi Kampung KB Upaya Tingkatkan Kualitas Masyarakat Pedesaan

Bengkulu, IPKB – Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat. Yang merupakan satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK), yang kini dipopulerkan dengan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Dimana dibentuknya Kampung KB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program Bangga Kencana serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program Bangga Kencana.

Di Bengkulu, sejak dibentuk pada 2016 lalu, hingga 2020 terdapat sebanyak 258 desa/kelurahan kampung KB di sejumlah daerah kabupaten/kota. Diantaranya terdapat 10 desa ditetapkan sebagai kampung KB percontohan.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN setempat, Drs. Agus Supardi mengatakan, upaya akselerasi pembangunan penduduk berkualitas di daerah itu. Pihaknya evaluasi kampung KB sebagai upaya untuk melihat lebih jauh kondisi dan perkembangan pelaksanaan program kampung tersebut. Dengan demikian dapat mengambil langkah dalam peningkatan kualitas masyarakat pedesaan di wilayah kampung KB.

” Untuk mengetahi perkembangan pengelolaan Kampung KB dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terpadu pelaksanaan program
pengendalian penduduk”.

Ir. Rusman Efendi, MM
Kepala Pwk BKKBN Prov. Bengkulu

Dikatakan Agus, pada masa pandemi Covid-19 evaluasi terhadap program tersebut telah berjalan di empat kabupaten dengan membahas beberapa agenda dalam pembangunan keluarga berkualitas. Yaitu Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, dan kabupaten Mukomuko, ujar Agus.

Evaluasi itu dengan mengenalkan pelaksanaan program bangga kencana pada masa pandemi Covid-19, pembentukan rumah dataku untuk menyajikan data kependudukan yang riil di wilayah kampung KB, ujar Agus kepada wartawan di kantornya belum lama ini.

Ia menambahkan, evaluasi terhadap program kampung KB dalam upaya penyelesaian masalah masih banyak desa yang tertinggal di tanah air, dengan sebagian kecil masih hidup dibawah garis
kemiskinan dan tingginya tingkat kelahiran anak secara nasional, diperlukan komitmen bersama antar seluruh komponen bangsa dengan pendekatan berbasis keluarga dan mengutamakan partisipasi aktif masyarakat. Terkait hal ini BKKBN mendapat amanat dari Presiden selaku yang melaksanakan tugas pengendalian penduduk, menyelenggarakan keluarga berencana dan pembangunan keluarga sekaligus mengambil bagian penyelesaian masalah bangsa melalui pendekatan keluarga untuk dapat mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), demikian Agus. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *