Fungsi Keluarga Tips Kesehatan Masa Pandemi Covid-19

  Photo bersama tim sosialisasi Fungsi Keluarga di Kabupaten Lebong, (Photo Idris)

Bengkulu, IPKB – Penerapan fungsi-fungsi keluarga dalam rumah tangga pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) amat bermanfaat dalam perkuat mental masyarakat menghadapi kondisi sosial saat ini. Dimana tuntutan untuk memutus mata rantai virus dengan berdiam diri di rumah atau stay at home selama waktu yang tidak dapat diprediksi akan berdampak pada mental masyarakat.

Dalam upaya memperkuat mental masyarakat pada masa pandemi ini Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu sosialisasikan fungsi-fungsi keluarga kepada masyarakat. Pada akhir April belum lama ini, sosialisasikan fungsi-fungsi keluarga di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Kepala Sub Bidang Analisis Dampak Kependudukan Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Feri Maryono, SE mengatakan, penerapan fungsi keluarga di rumah tangga merupakan bagian dari upaya dalam membangun kualitas keluarga pada masa pandemi maupun pasca covid-19, ujar Feri diselah sosialisasi Fungsi Keluarga di Wilayah Kampung KB di Desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, Bengkulu.

Tampak hadir pada sosialisasi itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Lebong, Drs. Firdaus, M.Pd, Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan BKKBN Bengkulu Drs. Zainin, Kepala Sub Bidang Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (AKIE) Rafadhila Azda, S.Ikom, M.A.

Ia mengatakan, perlunya penerapan fungsi keluarga pada masa stay at home dan pasca pandemi Covid -19 itu dapat membangun semangat individu. Sebab, kata Feri masyarakat perlu menjaga kesehatan fisik dan mental. Untuk tetap terjaga kesehatan mental masa pandemi ini, keluarga Indonesia perlu menerapkan fungsi-keluarga dalam rumah tangga.

Ia meyakini, pada masa ini keluarga akan mengalami beban mental menghadapi virus yang menghantui kehidupan masyarakat. Kondisi demikian itu akan memengaruhi kesehatan mental yang dapat juga disebut stres. Gangguan mental itu berdampak buruk bagi ibu hamil dan menyusui yang berujung janin dan bayi yang kurang gizi akibat ibu hami yang terbeban mental dampak dari Covid-19.

Sosialisasi Fungsi Keluarga (FK) di Kampung KB Kab, Lebong, Bengkulu

Terdapat delapan ” Fungsi Keluarga ” fungsi agama, fungsi ini mengajarkan dan membimbing untuk keharmonisan keluarga. Fungsi Sosial budaya, Fungsi sosial budaya yang dimaksud ialah
menanamkan pada anggota keluarga sesuatu yang baik dengan mengajarjan pola tingkah laku serta nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Fungsi cinta kasih, bukan rahasia lagi bahwa pondasi membangun keluarga atas dasar cinta dan kasih sayang. Cinta yang begitu besar akan terlihat dalam keluarga. Rasa empati, dan juga ingin
membahagiakan keluarga jelas akan muncul disela-sela kebersamaan. Fungsi perlindungan, dimana keluarga yang harmonis akan menciptakan rasa yang aman di dalam keluarga. Rasa aman itu akan timbul dengan sendirinya. Kebiaaaan yang diciptakan keluarga, secara tidak langsung akan membuat kita terbiasa dan nyaman berada di zona itu, ujarnya.

Masih terdapat fungsi reproduksi,fungsi sosial dan pendidiakan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan, dimana fungsi ini agar keluarga mampu mengajarkan bagaimana hidup di lingkungan yang
aman, bersih dan sehat. Menjelaskan bagaimana dampak apabila kita tidak menjaga lingkungan, kata Feri.

Fakta Seputar Infeksi Virus Corona pada Ibu Hamil Para ahli masih mempelajari pengaruh COVID-19 atau infeksi virus Corona pada ibu hamil. Namun, perubahan sistem imun yang terjadi ada
kehamilan dapat membuat ibu hamil lebih rentan terkena infeksi virus Corona dan lebih berisiko mengalami gejala penyakit yang berat dan fatal. Selain itu, demam tinggi yang terjadi akibat
COVID-19 di trimester pertama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir pada anak. Virus yang menyebabkan COVID-19 berasal dari golongan virus yang sama dengan virus
penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS). Berdasarkan kejadian yang lalu, ibu hamil dengan SARS atau MERS juga berisiko lebih tinggi
mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur. Kejadian ini juga bisa terjadi pada ibu hamil dengan COVID-19, namun laporan kejadiannya masih sangat sedikit. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *