Gerakan Satu Juta Akseptor Tekan Kegagalan KB

Bengkulu, IPKB – Upaya menekan kegagalan program KB dengan terjadinya putus pakai kontrasepsi selama masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang mewabah seantero nusantara sejak Maret lalu. Pemerintah ambil langkah gerakan pelayanan satu juta akseptor. Pelayanan itu dalam moment peringatan hari keluarga nasional (Harganas) ke 27 tahun
2020. Yang merupakan gerakan serentak di 34 provinsi di tanah air.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM mengatakan, pelayanan serentak itu akan berlangsung pada 29 Juni – 2020. Dan Bengkulu digelar pelayanan pada sejumlah fasilitas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit pemerintah di kabupaten/kota, ujar Rusman.

Kepala Pwk BKKBN Bengkulu Rusman Efendi, bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, M.Si

Dikatakannya, langkah tersebut selain bertujuan menekan angka putus pakai kontrasepsi, juga tetap berupaya meningkatkan kualitas program. Maka dari itu, kata Rusman, pelayanan menyasar peserta jangka pendek seperti pil, suntik dan kondom, juga tidak meninggalkan pelayanan kontrasepsi jangka panjang yaitu implant dan intera uterine device (IUD).

Secara tehnis, ujar Rusman, pelayanan metode jangka pendek, dapat dilakukan oleh petugas penyuluh alias PKB dan bidan untuk menyalurkan pil, dan kondom secara langsung kepada PUS. ” PKB dapat menyalurkan kontrasepsi secara langsung, namun, tetap membuat laporan kepada tenaga kesehatan dan faskes. Sedangkan untuk pemasangan metode jangka panjang implant, suntik dan IUD harus mendatangi faskes untuk mendapat pelayanan kontrasepsi oleh tenaga kesehatan, ujarnya.

Terhadap program gerakan serentak itu, BKKBN Bengkulu tergetkan sebanyak 9.550 akseptor dengan berbagai jenis dan metode kontrasepsi. Dan pelayanan masih tetap mengindahkan protokol kesehatan penyebaran Covid-19, imbau Rusman.

Ditambahkan Rusman, gerakan serentak satu juta akseptor itu atas kerjasama BKKBN dengan Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bengkulu, yang diambil pada moment hari jadi atau HUT IBI ke 60 tahun 2020.

Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana-Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, SE, MM dalam acara vicon rapat koordinasi pelayanan KB serentak 2020 di ruang MPC BKKBN mengatakan, untuk meminimalisir penyimpangan dan kesalahan alur distribusi, pihaknya akan mencatat secara jelas alur pendistribusian, dengan
mencantumkan nama dan nomor induk keluarga (NIK) bagi peserta.

” Kita mengingatkan agar PKB dapat secara cermat dalam pelayanan serentak dengan mencatat identitas lengkap dan nomor keluarga peserta, hal itu untuk mendukung laporan administrasi yang bersih dan benar, pinta Edi.(rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *