Hari Kontrasepsi 2020, BKKBN Targetkan Seribu Lebih MKJP
Bengkulu, IPKB – Hari kontrasepsi sedunia diperingati setiap tahunnya pada 26 September. Yang salahsatu kegiatannya mensosialisasikan fungsi dan manfaat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan. Peringatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan kontrasepsi dan mengupayakan generasi muda untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi, dan kesehatan seksual.
Selain sosialisasi dan edukasi, peringatan hari kontrasepsi tahun ini pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat menggelar pelayanan KB dengan mentargetkan sebanyak 1.407 akseptor metode jangka panjang jenis implant dan intra uterine device (IUD).
Pelayanan pada peringatan hari kontrasepsi itu dilaksanakan sejak 18/8 hingga 19/9-2020 berlangsung sarana faskes di sejumlah daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, kata Edi Sofyan, SE, MM Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Provinsi Bengkulu melalui Kasubbid Bina Kesertaan KB dan Jalpemswa Hery Gunawan, S.FARM, APT kepada wartawan di kantornya belum lama ini.

Dikatakannya, peran BKKBN pada bhaksos pelayanan KB gratis yang berlangsung sebulan penuh itu untuk penyediaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) dan pengerahan pasangan usai subur (PUS) melalui petugas keluarga berencana (PKB), katanya.
Kampanye Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) pertama diluncurkan di seluruh dunia pada 26 September 2007, dan di Indonesia diperingatan pada 2019 dengan mengambil tema Meningkatkan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Mencapai Indonesia Sehat.
Ia mengatakan, momen hari kontrasepsi itu untuk terus menggalakan Program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) sebagai salahsatu program prioritas pemerintah dalam menurunkan angka kelahiran atau total fertility rate (TFR) sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, ujarnya.
Ditambahkan Hery, bangga kencana yang didalamnya terdapat program KB. Sebuah program yang merupakan suatu upaya untuk mengatur jumlah anak dan jarak kelahiran. Dengan jumlah anak yang ideal, masyarakat bisa mengelola kehidupan keluarganya dengan baik. Kontrasepsi tidak bisa dimaknai dengan membatasi jumlah kelahiran tetapi lebih jauh lagi dimaknai secara positif untuk mengatur dan menata kependudukan serta untuk merencanakan keluarga melalui pendekatan siklus kehidupan manusia. (rs)