IBI Kabupaten Lebong Minta PUS Tetap Ber-KB

Bengkulu, IPKB – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu minta kepada pasangan usia subur (PUS) di daerah itu untuk tetap ber-KB dengan mengunjungi pelayanan di Fasilitas Kesehatan (Faskes). Jangan dijadikan hambatan untuk menggunakan kontrasepsi di tengah wabah virus corona baru.

” Kita tetap melayani pemasangan kontrasepsi kendati ditengah pandemi Covid-19 dengan mengedepankan protokol kesehatan, dan pelayanan di klinik KB terjadwal dari jam 8.00 s/d 17.00,
kecuali pelayanan bersalin tetap 24 jam ” kata Ketua Pengurus Cabang (PC) IBI Kabupaten Lebong, Bengkulu Yasmanidar, SST, SKM kepada wartawan di Tubei akhir April belum lama ini.

Sebanyak 28 klinik Bidan Praktik Mandiri (BPM) di Kabupaten Lebong siap melayani masyarakat baik program KB bersalin hingga pada pelayanan kesehatan dasar masyarakat meskipun di tengah sebaran virus cirona baru.

Ketua PC IBI Kab, Lebong, Bengkulu Yasmidar, SST, SKM (Photo Idris)

Ia mengaharapkan agar masyarakat /PUS tetap menggunakan kontrasepsi, dan jangan terhalang virus corona-19 agar tidak terjadinya putus pakai alokon yang berdampak pada pandemi bayi pasca wabah virus tersebut , ujarnya.

Mengantisipasi terjadinya los kelahiran akibat putus pakai kontrasepsi pada masa dan pasca Covid-19, IBI di Provinsi Bengkulu bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gelar pelayanan keliling. Di Kabupaten Lebong, Bengkulu pelayanan digelar pada akhir April-2020 dengan menyasar sebanyak enam desa/kelurahan. Pelayanan itu tidak mengangkangi imbauan pemerintah pda protokol kesehatan, ujar Yasmidar.

Pelayanan pada cegah putus pakai bagi PUS yang menggunakan pil, kondom dan suntik serta pelayanan pemasangan implant, ujar Yasmidar .

Secara terpisah Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, SE, MM menyebutkan, sasaran pembinaan peserta KB aktif di Kabupaten Lebong, Bengkulu mencapai 14.091 akseptor. ” Berdasarkan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) peserta KB aktif 2020 sebanyak 14.091 peserta “.

Terdapat penggunaan kontrasepsi jangka pendek 11.390 seperti pil 1.695, kondom 535 dan suntik sebanyak 9.160 peserta, jelasnya.

Melalui kegiatan cegah putus pakai kontrasepsi masa pandemi di daerah itu dapat menekan angka kehamilan yang tidak diinginkan serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Lebong, demikian Edi.(rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *