IPeKB Bersama GenRe Sosialisasikan Stunting di Sekolah

Photo bersama IPeKB bersama peserta sosialisasi stunting di Rejang lebong, Rabu, 23/3.

Bengkulu, IPKB – Organisasi profesi penyuluh keluarga berencana yang tergabung dalam Ikata Penyuluh Keluarga Berencana ( IPeKB ) Provinsi Bengkulu bersama Generasi Berencana ( GenRe ) di daerah ini, pada pekan ke-tiga Maret 2022 turun mensosialisasikan stunting kepada siswa di beberapa sekolah di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Sosialisasi pencegahan dan penurunan stunting di Bumi Pat Petulai itu berlangsung pada Rabu, 23- Maret – 2022. Yang menyasar ratusan pelajar di tiga titik sekolah tingkat sekolah menengah pertama dan atas, yakni SMP Negeri 3 Rejang Lebong, SMAN 9, dan SMAN 2 Rejang Lebong, Bengkulu.

Sekretaris IPeKB Provinsi Bengkulu Dra. Herlianti kepada pewarta menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan aksi yang kali ke-dua dalam upaya mendukung program percepatan penurunan stunting, katanya.

Disasarnya remaja pada edukasi penurunan potensi stunting merupakan langkah dalam intervensi gizi buruk dari sektor hulu, ujar Herlianti usai mengikuti diskusi pendidikan kependudukan di kampung keluarga berkualitas ( KB ) Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong, Bengkulu pekan lalu.

Dikatakan Herlianti, sosialisasi dalam penurunan potensi stunting diikuti sebanyak 180 orang pelajar tingkat SMP dan SMA. Melalui edukasi dini tentang stunting bagi pelajar di daerah tersebut dapat membantu pemerintah dalam menekan kasus maupun potensi stunting.

Siswa peserta sosialisasi stunting bersama IPeKB dan GenRe di RL, Rabu, 23/3.

” Terhadap kasus stunting diperlukan pemberian asupan gizi yang cukup sehingga membantu tumbuh kembang anak. Sementara dalam meminimalisir potensi stunting dalam keluarga maka diperlukan intervensi spesifik maupun sensitif oleh dinas dan lembaga teknis”.

Hadir sebagai pemateri Ketua IPeKB Provinsi Bengkulu Ir. Unar Mansono yang memberikan materi stunting ” pencegahan dan dampak. ” Stunting yaitu kondisi gagal tumbuh balita atau anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama dan oinfeksi penyakit berulang “.

Disebutkan Herlianti, Rejang Lebong sebagai wilayah sasaran edukasi stunting mengingat kasu tubuh kerdil di daerah itu masih tergolong tinggi yang mencapai 26,0 persen yang jauh di atas Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia ( SSGI -2021 ) menyebutkan kasus sting di Bengkulu sebesar 22,1 persen, demikian Herlianti. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *