Irtama Tinjau Pelayanan KB MOW Di Bengkulu

Irtama (batik tengah) Ari Dwikora Tono didampingi unsur Managemen Rs Gading Medika bersama Kepala BKKBN Prov. Bengkulu Rusman Efendi,(depan) menuju ruang operasi MOW di Rumah Sakit Gading Medika Kota Bengkulu, Jumat, 27/11.

Bengkulu, IPKB – Inspektur Utama (Irtama) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ari Dwikora Tono, AK., M.EcDev dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Bengkulu yang dikenal dengan Bumi Rafflesia, akhir November 2020, Jumat,27/11 tinjau pelayanan KB di salah satu rumah sakit swasta di daerah itu.

Peninjauan pelayanan MOW di RS Gading Medika, Jumat, 27/11.

Pelayanan KB yang berlangsung pada akhir November itu dengan pemasangan kontrasepsi jangka panjang yaitu steril wanita atau dikenal dengan tubektomi alias medis operatif wanita (MOW) salah satu jenis kontrasepsi permanen bagi wanita.

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba falupii (mengikat dan memotong atau memasang cincin).

Usai meninjau pelayanan MOW Ari Dwikora Tono mengatakan, pelayanan KB steril itu merupakan karya atau prestasi BKKBN bersama jajaran dan mitra dalam mengedukasi masyarakat untuk mencintai program KB, khususnya KB jenis steril.

Photo bersama usai meninjau pelayanan MOW di RS Gading Medika, Jumat,27/11.

Terhadap hal itu ia mengapresiasi keberhasilan program KB di Bengkulu dengan menghasilkan peserta MOW di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap pandemi Corona yang telah mampu mengedukasi masyarakat tentang manfaat program KB dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakt menuju keluarga sejahtera dan mandiri.

Menyoal dukungan anggaran pada 2021 dampak virus corona, Ari menjelaskan bahwa pihaknya bersama pemerintah unsur terkait akan selalu berupaya secara optimal menyampaikan permasalahan prorgam KB di daerah. “Jika itu memang dipandang lebih urgen untuk kepentingan pembangunan kependudukan, kita akab bersama kementerian keuangan untuk berupaya mendukung anggaran program KB,” ujarnya diplomatis.

” Secara riil kita menyaksikan langsung bahwa program KB amat diminati masyarakat dalam mendorong percepatan keberhasilan pembangunan kependudukan, hal itu diketahui dengan pelayanan KB steril masih diminati pasangan usia subur (PUS)”.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM menyampaikan untuk meningkatkan minat peserta KB dengan metode MOW perlu ditingkatkan lagi kinerja tenaga penyuluh dan kader untuk memberikan pengetahuan secara utuh dan benar terhadap manfaat program KB steril.

” Kita saat ini masih dihadapi masalah MOW yaitu pengetahuan masyarakat terhadap program steril masih tergolong rendah, selain pengatahuan juga pengguna KB steril memiliki beberapa persyarakat untuk menjadi akseptor metode tersebut,” ujarnya.

Terhadap hal itu ia menjelaskan, bahwa peserta KB steril wanita di Bengkulu tercatat hingga Oktober 2020 mencapai 6.528 peserta. ” Berdasarkan laporan rutin BKKBN pada Oktober 2020 peserta aktif KB MOW sebanyak 5.528 akseptor “.

Melalui beberapa kegiatan bhaksos pelayanan KB dalam berbagai moment itu diharapkan dapat menekan angka PUS tidak ber-KB atau unmeet need. Pada Oktober-2020 angka unmeet need masih mencapai 10,71 persen, demikian Rusman. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *