Jokowi : Ciptakan Kemandirian Pangan Untuk Penuhi Kebutuhan Asupan Gizi

Medan, IPKB Bengkulu – Presiden Joko widodo pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun 2022 di Kota Medan Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan bahwa ketidakpastian global yang terjadi mengakibatkan ancaman krisis pangan dan energi yang akan berpengaruh kepada semua negara di dunia.
Ia menegaskan seluruh masyarakat mengenai pentingnya agar dapat menciptakan kemandirian pangan untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi generasi masa depan Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada puncak peringatan Harganas ke-29 Tahun 2022 yang digelar di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatra Utara, pada Kamis, 7/7.
“Kemandirian pangan itu penting. Saya mengajak kepada seluruh bupati utamanya walikota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Penting, jangan sampai ada lahan kosong. Manfaatkan untuk asupan gizi anak kita, karena kita tanam di manapun itu tumbuh dan bisa kita panen,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya penurunan angka kekerdilan (stunting) demi mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Pemerintah menargetkan agar kasus stunting di Indonesia dapat turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
“Saya mengajak kepada seluruh kekuatan bangsa untuk bergerak bersama-sama, bekerja bersama-sama, bersinergi bersama-sama untuk menurunkan stunting dan seluruh akar masalahnya dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia, generasi penerus kita yang berkualitas.
Betul-betul harus kita siapkan,” tutur Kepala Negara. Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan dukungan seluruh masyarakat, upaya penurunan angka stunting yang dilakukan pemerintah dapat segera tercapai, salah satunya dimulai dengan menjaga kesehatan lingkungan keluarga.
“Jaga kesehatan lingkungan baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar keluarga, ini juga penting. Dan saya yakin jika seluruh warga dan masyarakat kita bergerak, upaya penanganan stunting yang dilakukan pemerintah saat ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota kabupaten akan cepat membuahkan hasil,” ujarnya. (rls/rs)