Keluarga Pra Sejahtera Serbu Pelayanan KB Galcitas

Bengkulu, IPKB – Upaya meningkatkan kesertaan KB terhadap keluarga kurang mampu di Provinsi Bengkulu . Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Bengkulu Tengah menjaring pasangan usia subur (PUS) melalui bhakti sosial KB wilayah tertingga, terpencil dan perbatasan (Galcitas).
Pelayanan yang berlangsung pada awal Desember-2020 yang tepatnya pada 3-4 Desember itu dalam rangka bhakti sosial (bhaksos) KB di wilayah perbatasan Kota Bengkulu dan Karang Tingga sebagai Ibukota Kabupaten Bengkulu Tengah, yang dipusatkan di Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Bhaksos di wilayah perbatasan itu diserbu antrean PUS pra sejahtera untuk mendapat pelayanan pemasangan kontrasepsi jangka panjang, seperti intera uterine device (IUD) dan implant.
Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) Edi Sofyan, SE., MM kepada wartawan usai meninjau pelayanan KB Galcitas yang berlangsung di Puskesmas Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi mengatakan, pelayanan galcitas sebagai upaya mendekatkan akses program KB kepada keluarga di wilayah perbatasan.
” Perlunya hal itu selain meningkatkan kesertaan KB, juga tidak kalah penting untuk menekan unmet need, khususnya PUS yang tidak ber-KB dengan alasan jauh dari akses pelayanan,” kata Edi Sofyan.
Ia mengatakan, unmet need di Bengkulu masih terbilang besar yang mencapai 10, 71 persen dari jumlah PUS sebanyak 357.373 pasangan. Unmet need atau PUS yang tidak terlayani itu, terdapat yang paling tinggi di Kabupaten Rejang Lebong yang mencapai 12,41 persen.
Sementara itu, Koordinator Sub Bidang Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nendro Purwoko menyampaikan pelayanan KB yang berlangsung di perbatasan kota itu atas terjalinya kersama lintas mitra DP3APPKB, bidan dan pemerintah daerah setempat.
Kerjasama itu dalam rangka meningkatkan kesertaan KB khususnya bagi masyarakat di wilayah pinggiran kota sehingga tumbunya partisipasi PUS keluarga pra sejahtera dalam penggunaan kontrasepsi, kata Nendro.

Pelayanan KB perbatasan itu menjaring sebanyak 41 peserta KB dengan kontrasepsi jangka panjang, terdapat implant sebanyak 29 dan intera uterine device (IUD) sebanyak 12 peserta. Capaian peserta sebanyak itu dapat meningkatkan kualitas program KB dengan mampu menekan kegagalan KB di tengah masyarakat, ujarnya.
Secara terpisah, Nuraini (35) warga Desa Ujung Karang kepada wartawan menyampaikan pelayanan KB gratis di daerahnya itu amat membantu masyarakat, selain mempermudah masyarakat dapati pemasangan kontrasepsi maupun kemudahan dalam hal biaya.
” Cukup terbantu dengan adanya pelayanan KB gratis, apalagi bagi kami masyarakat yang tidak mendapat jaminan kesehatan nasional, akan tetap ber-KB meskipun tidak memiliki uang untuk jasa”.
Ia berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkala agar keluarga PUS lain mendapati pelayanan KB dengan tanpa berbayar,” ujar Nuraini. (rs)