MKJP Tingkatkan Kualitas Bangga Kencana
Bengkulu, IPKB – Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, inmtera uterine device (IUD), Medis Operatif Wanita (MOW), Implant serta Medis Operatif Pria (MOP) tak hanya untuk menunda kehamilan. Namun lebih dari itu kontrasepsi tersebut meningkatkan kualitas program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Bangga Kencana, program yang bertujuan untuk mengarahkan agar keluarga mempunyai rencana berkeluarga, punya anak, pendidikan dan sebagainya sehingga akan terbentuk keluarga-keluarga berkualitas. MKJP adalah alat komtrasepsi untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan dalam waktu yang relatif panjang.
Dengan tingkat keefektifan yang tinggi tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain maka MKJP dapat dikatakan metode yang dapat meningkatkan kualitas program Bangga Kencana.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM kepada wartawan menyebutkan, MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup. Terdapat berbagai jenis MKJP seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOP) dan medis operasi pria (MOP).
Di Provinsi Bengkulu, kata Rusman peserta KB baru dengan menggunakan metode jangka panjang itu mencapai rubuan akseptor. Hal itu dapat diketahui hasil laporan rutin BKKBN. Hingga September 2020 peserta baru dengan menggunakan MKJP terdapat sebanyak 954 peserta dengan jenis IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim, MOW 265 akseptor, dan tiga peserta dengan MOP, serta terdapat sebanyak 3.217 akseptor dengan menggunakan jenis implant.
Ia menambahkan, peserta KB dengan metode tersebut jauh lebih baik dari jenis kontrasepsi jangka pendek, seperti pil, suntik dan kondom. Dari sejumlah metode dan jenis kontrasepsi itu, sebagai esensi tugas program KB dalam hal ini menurunkan total fertility rate (TFR) agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagian dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia, katanya.
Pemakaian MKJP memiliki banyak keuntungan, baik dilihat dari segi program, maupun pengguna atau akseptor. Disamping mempercepat penurunan TFR, juga lebih mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, demikian Rusman. (rs)