Optimalisasi Kampung KB Strategi Turunkan Stunting
Bengkulu, IPKB – Upaya percepatan penurunan stunting perlu mengoptimalkan program kampung keluarga berkualitas (KB). Stunting banyak terjadi pada keluarga perdesaan dengan lingkungan kumuh.
Kampung KB adalah suatu wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu wilayah tertinggal, terpencil, terbatas dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematik.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perlu mengoptimalkan kampung KB dalam mempercepat penurunan stunting melalui pendekatan terdapat keluarga berisiko stunting. Optimalisasi kampung KB dalam penurunan stunting tersebut telah diperkuat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Penyelenggaraan kampung KB.
Hal itu disampaikan Sekretarsis Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M dalam arahan pada apel rutin, Senin,18/7.
Sasaran dalam mengoptimalkan kampung KB tersebut, kata Nesianto salah satunya adalah penurunan angka stunting. Maka, guna mempercepatn menurunkan stunting dipandang langkah yang cukup strategis adalah mengotimalkan penyelenggaraan program kampung KB.
Dikatakan Nesianto, kampung KB di tanah air mencapai 86 ribu desa/kelurahan yang tersebar di sejumlah provinsi di tanah air, yang dengan penggerakkannya baru mencapai 16,4 persen. Dan yang terdapat di Provinsi Bengkulu 258 kampung KB. Menurut dia optimalisasi program kampung KB merupakan langkah yang tepat penurunan stunting karena persoalan itu banyak terjadi di masyarakat perdesaan. (rs)