Pemkab BU Gelar Pelatihan New SIGA Bagi Wali Data Kependudukan

Bengkulu, IPKB – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu menggelar pelatihan aplikasi New SIGA bagi wali data dan Penyuluh Keluarga Berencana ( PKB ) di daerah itu. Hal tersebut guna meningkatkan kompetensi tenaga pengelola data dan informasi kependudukan yang berbasis web.
Penerapan teknologi informasi di lembaga pemerintah harus lebih siap dalam menyajikan data dan informasi secara cepat, akurat dan akuntabel. Untuk menyajikan kebutuhan akan data tersebut pemerintah terus mengembangkan aplikasi New SIGA atau disebut dengan sistem informasi keluarga guna dapat mengelola data secara online dengan nama baru new SIGA.

Untuk mencapai tujuan itu maka diperlukan pelatihan New SIGA bagi tenaga pengelola data, serta PKB di daerah. Pelatihan yang melibatkan beberapa unsur ilmu sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DPPKB ) Kabupaten Bengkulu, kata Kepala Dinas DPPKB Kabupaten Bengkulu Utara drg. Adifitridin., M.Kes saat menyampaikan sambutannya pada pelatihan New SIGA di Argamakmur Kabupaten BU, Rabu,9/3.
Melalui pelatihan tersebut Adifitridin berharap agar pengelola data new SIGA baik tingkat kecamatan maupun kabupaten untuk memiliki kemampuan serta bertangunggjawab dalam pengelolaan data rutin pelayanan KB dan pengendalian lapangan sehingga meningkatkan data basis program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana ( Bangga Kencana ) yang semakin baik dan terintegrasi, harap Adi.
Sementara itu Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Ir. Rusman Efendi., MM saat membuka pelatihan New SIGA menyebutkan bahwa digelarnya pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi tenaga PKB dan pengelola data agar dapat menyajikan data kependukan yang valid dan by name by address.
Langkah dalam penyajian data itu berdasarkan UU Nomor 52/2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Yang berbunyi agar semua tingkatan harus menyajikan dan mengelola data, yang mana data tersebut harus digunakan oleh pemerintah hingga daerah sebagai referensi untuk menindaklanjuti pembangunan di daerah.
” Untuk itu kita perlu menyempurnakan dan mensinkronisasikan basis data keluarga, dan data dari hasil new SIGA agar menjadi satu pintu dan tidak tumpang tindih. New SIGA dengan memadukan beberapa data dalam satu aplikasi yang akan menghasilkan data yang lebih akurat,” ujar Rusman.
Dengan pengenalan aplikasi New SIGA, kita akan menghasilkan data dan informasi keluarga yang valid dan akurasinya dapat dipertangungg jawabkan. Sehingga data hasil New SIGA itu dapat digunakan sebagai tujuan atau petunjuk pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah, demikian Rusman. ( rs )