Pemkab BU Minta Tenaga Kesehatan Layani Program KB

Kepala Pwk BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM saat bersama Wakil Bupati Bengkulu Utara Arie Seftia Adinata, SE, Kamis, 28/5 (Foto Idris)

Bengkulu, IPKB – Pandemi corona virus disease (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia, bahkan hingga merambah sendi kehidupan masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Yang berdampak bukan hanya mencakup persoalan medis atau ekonomis. Dampaknya terbilang multidimensi, termasuk juga sosial, budaya, dan psikologis.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara minta kepada sejumlah tenaga kesehatan baik di lingkungan fasiltas kesehatan pemerintah maupun klinik mandiri swasta untuk secara konsisten melaksanakan program KB. Konsistensi itu dengan melayani pemasangan kontrasepsi kendati masa wabah virus corona.

Audiensi Kepala BKKBN kepada Wakil Bupati Bengkulu Utara, Kamis,28/5 (Foto Idris)

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bengkulu Utara, Arie Seftia Adinata, SE dalam audiensi Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu di ruang kerjanya di Kota Argamakmur, Kamis, 28/5.

Penegasan itu terkait rentannya droup out peserta KB masa pandemi Covid-19 yang mewabah di tanah air sejak Maret lalu. Droup out KB berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan dan losnya kelahiran pasca wabah virus di Bumi Rafflesia itu.

Untuk mengatasi terjadinya putus pakai kontrasepsi bagi peserta aktif, maka perlu mengambil strategi yang jitu untuk meminimalisir permasalahan kependudukan di tengah Covid-19, ujar Arie.
Selain pelayanan KB keliling dengan mengindahkan protokol kesehatan Covid-19, juga dipastikan persediaan obat dan alat kontrasepsi yang memenuhi kebutuhan, agar teratasinya putus pakai
kontrasepsi, imbuhnya.

Arie menambahkan, dalam penanganan covid-19 dan dampaknya, pemerintah daerah setempat mengambil langkah dan kebijakan dalam mengatasi dampak psikologis dari Covid-19. Dengan menyediakan 300 ribu masker untuk disalurkan kepada masyarakat di sejumlah desa di Bengkulu Utara.

” Kebijakan itu atas kesepakatan gugus tugas Covid-19 kabupaten bersama kelompok UMKM, khususnya usaha penjahit, yang menyesuaikan dengan instruksi kementerian dalam penanganan covid-19 di daerah, karena, stay at home akan menimbulkan persoalan baru jika tidak ada solusinya “.

” Diam di rumah juga akan berdampak terhadap ekonomi, dimana perekonomian masyarakat kita akan lumpuh jika terus stay at home, maka untuk mengatasi hal itu, solusi yang terbaik dengan
membagikan masker kepada masyarakat untuk mulai beraktifitas untuk memulihkan ekonomi keluarga, namun tetap mengindahkan protokol kesehatan, ujar Arie,

Alat pelindung diri berupa masker itu akan segera di distribusikan kepada warga di Bengkulu Utara. Agar masyarakat dapat hidup normal kembali usai corona, kata Arie.

Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bengkulu Utara Lasmawati, S,Sos menyebutkan, fasilitas kesehatan di daerah itu terdapat sebanyak 23 unit yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan di daerah itu. Dalam mencegah putus pakai kontrasepsi di daerah itu, pihaknya terus melayani KB masa pandemi covid-19 bersama mitra kerja bidan mandiri serta pelayan di faskes pemerintah dengan sistem jemput akseptor.

Dari sejumlah faskes sebanyak itu diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran program kependudukan pascacovid-19 di Bengkulu Utara, demikian Lasmawati. (rs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *