Pemkab Rejang Lebong Siap Tuan Rumah Harganas

Harganas RL Merujuk SSGI 2021
Bengkulu, IPKB – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu siap menjadi tuan rumah perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun 2022. Kesiapannya dalam menyambut perhelatan besar itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi saat rapat bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Rabu, 20/7.
Rapat pembahasan harganas tingkat provinsi itu hadir Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M bserta sejumlah pejabat di lingkungan BKKBN serta sejumlah pejabat kepala organisasi perangkat daerah teknis penyelenggaraan program penangnanan stunting.
“Kita siap menjadi tuan rumah dalam peringatan Harganas ke-29 tahun ini. Yang akan diselenggarakan di Latbang Pemdakab Rejang Lebong pada 28 Juli-2022,” kata Yusran Fauzi, Rabu, 20/7.

Guna menyemarakkan perhelatan yang dipusatkan di Kota Curup Rejang Lebong ,akan digelar beberapa kegiatan sosial masyarakat, seperti bakti sosial (baksos) pelayanan KB sosialisasi percepatan penurunan stunting bersama DPR RI, ujrnya.
Sosialisasi program pembanunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencna (Bangga Kencana) itu, kata Yusran, lebi konsen dengan konsep kampanyekan program penurunan stunting sebagai prioritas nasional.
Dan merupakan untuk mengimplementasikan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Dan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), kata Sekdakab RL.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M menyebutkan alasan yang paling utama dipusatkannya di Rejang Lebong, mengingat dan merujuk dari hsil studi status gizi Indonesia (SSGI) 2021 merilis angka stunting di RL masih terbilang tinggi dengan angka mencapai 26,0 persen.
Upaya mempercepat turunnya angka stunting di Rejang Lebong, pada puncak harganas akan dinobatkan kakak genersi berencana (GenRe), bapak asuh anak stunting dan duta GenRe desa. Hal itu dapat menjawab tantangan pemerintah dalam pembangunan kependudukan khususnya stunting yang diduga penyumbangnya adalah pernikahan usia anak.
Melalui kampanye penurunan stunting di daerah itu dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan SDM terutama pada bidang penurunan stunting, ujarnya.
“Kita berharap melalui kegiatan kolaboratif ini dapat menekan stunting hingga pada 14,96 persen hingga pada 2024 mendatang. Untuk merealisasikan sasaran terebut agar terjadinya kerja konvergensi lintas sektor, demikian Rusman. (rs)