Pemkab Seluma Bahas Penguatan TPPS Bersama Deputi KS-PK

Bengkulu, IPKB – Dalam rangkaian Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2022 di Bengkulu. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Nopian Andusti, S.E., M.T pada Jumat-8 April-2022 kunjungi mitra kerja di daerah.

Dalam kesempatan ini Deputi KS-PK bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M menyambangi Pemerintah Kabupaten Seluma untuk menggelar audiensi dan diskusi membahas Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)  dan penanganan stunting di daerah itu.

Tim audiensi BKKBN diterima Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto selaku Ketua TPPS kabupaten yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Seluma Hadianto, S.E., M.Si, di ruang rapat kerja Bupati Seluma, Bengkulu yang dihadiri pejabat kepala organisasi perangkat daerah di daerah itu.

Deputi KS-PK mengatakan, diskusi penguatan TPPS itu untuk mengajak pemerintah daerah membuat langkah-langkah dan strategi upaya mendorong kinerja pemerintah daerah terhadap pelaksanaan program penurunan stunting, ujar Nopian.

DEPUTI KS-PK BKKBN RI Berdiskusi dengan Wakil Bupati Seluma dan unsur TPPS Kabupaten Seluma Terkait Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu

Dalam diskusi singkat itu Deputi KS-PK mengimbau agar pemerintah daerah untuk menyusun rencana aksi daerah (RAD) TPPS. Dan mengajak pemerintah setempat untuk membangun komitmen bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) sebagai upaya pencegahan stunting dari sektor hulu serta meningkatkan peran TPPS dan tim pendamping keluarga (TPK) di Seluma, kata Nopian.

Salah satu strategi penurunan kasus stunting perlu mengetahui lokasi fokus ( lokus ) dan menemukan penyebab terjadi kasus tersebut. “ Kita perlu mendapat gambaran potensi-potensi penyebab terjadinya stunting, sehingga dapat memetahkan lokus maupun tindakan yang akan dilakukan,” ujarnya.

Dikatakan Nopian diskusi pembahasan TPPS juga diperlukan untuk penguatan komitmen bersama dan terintegrasi, baik tingkat kabupaten hingga desa. Sehingga kasus stunting di daerah itu dapat diatasi.

Stunting merupakan persoalan krusial dimana angka di Provinsi Bengkulu  masih terbilang tinggi mencapai 22,1 persen. Dan di Kabupaten Seluma sebesar 24,7 persen (SSGI) 2021.

Wakil Bupati Seluma Drs. Gustianto pada audiensi tersebut menyebutkan bahwa kondisi stunting di daerah itu berada pada peringkat tiga besar di Provinsi Bengkulu. Potret demikian itu perlu ditindak lanjuti secara bersama-sama yang perlu keterlibatan semua komponen.

DEPUTI KS-PK BKKBN RI Berdiskusi dengan Wakil Bupati Seluma dan unsur TPPS Kabupaten Seluma Terkait Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu

Ia mengatakan, kasus stunting di daerah lebih dominan terjadi pada kelompok masyarakat perdesaan. “ Saya selaku ketua Tim TPPS minta agar menyusun rencana dan aksi nyata dengan menggelar edukasi kepada masyarakat sasaran”.

Sehingga melalui aksi nyata secara kolaboratif itu dapat menekan stunting dengan target pada 2024 sebesar 11 persen, kata Gustianto di Seluma, Jumat, 8/4.

Ia menegaskan, dalam percepatan penurunan stunting di daerah itu ia memastikan akan mendapat dukungan dari alokasi dana desa (ADD) tahun berjalan. Dengan itu maka diyakini dapat menekan hingga pada angka 11 persen, jelas Wabup.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M  menyebutkan, dalam mendukung pelaksanaan program penurunan stunting di Kabupaten Seluma telah terdapat sebanyak 217 kelompok terdiri dari satu TPPS tingkat kabupaten, 14 TPPS kecamatan dan 202 TPPS tingkat desa/kelurahan serta terdapat tim pendamping keluarga ( TPK ) sebanyak 215 tim. (rs)

DEPUTI KS-PK BKKBN RI Foto Bersama Usai Berdiskusi dengan Wakil Bupati Seluma dan unsur TPPS Kabupaten Seluma Terkait Percepatan Penurunan Stunting di Bengkulu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *