Pemkot Bengkulu Bentuk Satgas Dashat Atasi Stunting

Walikota Bengkulu Helmi Hasan, S.E mengukuhkan Satgas Dashat atasi stunting di Kota Bengkulu, Selasa, 25/1.

Bengkulu, IPKB – Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3APPKB ) setempat. Pada pekan ke-tiga Januari 2022 baru ini bentuk Satuan Tugas ( satgas ) Dapur Sehat Atasi Stunting ( Dashat ) di kantor DP3APPKB.

DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta dan balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu.

Satgas Dashat tersebut dibentuk di 10 wilayah kampung berkualitas ( Kampung KB ) di Kota Bengkulu. Yang bertujuan untuk membantu tenaga pendamping keluarga dalam menyasar keluarga berisiko stunting secara tepat sasaran, sehingga nantinya akan mempercepat penanganan stunting di daerah itu.

Walikota Bengkulu bersama Sekretaris Pwk BKKBN Bengkulu hadiri pengukuhan Satgas Dashat didampingi pejabat di lingkungan DP3APPKB, Selasa, 25/1.

” Kita bentuk Satgas Dashat sebagai strategi pencegahan potensi risiko dan penurunan angka stunting melalui DASHAT di Kampung KB, ” kata Kepala Dinas P3APPKB Hj. Dewi Dharma M.Si kepada wartawan usai pembentukan Satgas Dashat di kantornya Selasa, 25/1.

Walikota Bengkulu Helmi Hasan S.E hadir kukuhkan 10 kelompok satgas Dashat pada Kampung KB di daerah itu yang disaksikan Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., MM serta sejumlah pejabat dilingkungan DP3APPKB Kota Bengkulu.

Dalam sambutannya Walikota Bengkulu Helmi Hasan, SE mengatakan, pembentukan satgas dashat di Kota Bengkulu merupakan langkah dan upaya pemerintah dalam menindaklanjuti kebijakan dan program nasional dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Melalui peningkatan kesehatan sehingga dapat menekan angka stunting di Bengkulu, ujarnya.

Melalui program penanganan stunting, agar mempercepat pembangunan ketahanan keluarga menuju keluarga sehat dan sejahtera. Untuk mencapai hal demikian itu harus dilakukan secara bersama-sama atau berkolaborasi secara lintas sektor, hal itu sejalan dengan peraturan presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Sementara itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M menyebutkan, dalam mengatasi persoalan stunting di Bengkulu. Selain telah membentuk satgas Dashat sebagai salah satu strategi dalam menekan potensi risiko stunting pada keluarga-keluarga di Bengkulu. BKKBN bersama lembaga mitra terkait telah membentuk juga kelompok tim pendamping keluarga ( TPK ).

Stunting di Bengkulu masih tergolong tinggi dengan angka 22,1 persen ( SSGI-2021 ). Dan hasil Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) 2018 stunting di daerah itu sebesar 27,98 persen. Melalui beberapa langkah itu dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Bengkulu. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *