Eksiskan KB Masa Covid-19 Pemprov Akan Salurkan 1500 APD Ke-Tenaga Medis
Bengkulu, IPKB – Pemerintah Provinsi Bengkulu akan salurkan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk digunakan tenaga medis di daerah itu. APD tersebut untuk tenaga medis dalam melayani pemasangan alat kontrasepsi masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di daerah itu.
Hal itu disampaikan Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah usai pembukaan seminar gerakan cegah putus pakai KB pada masa pandemi Covid-19 di Gedung Pola Bappeda Provinsi Bengkulu, Rabu, 6/4. Hadir dalam pembukaan seminar tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM, Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN Drs. Zainin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu Hj.Foritha Ramadhani Wati, SE, M.Si serta tampak hadir Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bengkulu Jaduliwan, MM, Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Hj. Yusniar, SKM, MM

Rohidin mengatakan, dalam mencegah putus pakai kontrasepsi masa pandemi virus tersebut, pemerintah Provinsi Bengkulu segerah salurkan APD lengkap untuk membantu tenaga medis dalam
memberikan pelayanan kontrasepsi. Masa pandemi jangan sampai masyarakat terhambat dalam mendapat pelayanan KB, yang berdampak pada kehamilan yang mengakibatkan terjadinya ledakan kelahiran pasca pandemi.
” Dalam membantu pelaksanaan program KB dengan pemasangan kontrasepsi, kita segera salurkan 1500 set APD lengkap, agar mengatasi permasalahan putus pakai kontrasepsi di tengah pandemi Covid-19 di Bengkulu,” kata gubernur.
Sementara itu, Kepala Bidang Adpin BKKBN Drs. Zainin menyebutkan dengan bantuan APD lengkap sangat membantu pelaksanaan program KB masa pandemi, sebab, isu covid-19 menjadikan pasangan usia subur (PUS) enggan untuk mendatangi tenaga medis dalam mendapatkan pelayanan pemasangan alokon.
Bahkan tidak hanya PUS, kekhawatiran akan terpaparnya virus juga terjadi pada komunitas tenaga medis di daerah tersebut. Dengan hal itu akan memngaruhi putus pakai kontrasepsi bagi PUS di Bengkulu. Dengan khawatiran itu akan berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan sehingga kemungkinan akan terjadinya ledakan kelahiran pasca Covid-19, kata Zainin.
Masih Zainin, dalam pendistribusian APD, nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada IBI Provinsi Bengkulu. “IBI dan Dinkes mengetahui secara tehnis penyaluran APD hibah dari Gubernur Bengkulu “.
Ketua PD IBI Provinsi Bengkulu Hj. Yusniar, SKM, MM dihubungi media via seluler di Bengkulu mengatakan, APD akan disalurkan kepada sejumlah Praktik Bidan Mandiri di daerah kabupaten/kota. Penyalurannya akan melibatkan PC IBI masing-masing wilayah/daerah, ujarnya.
Menyoal jumlah BPM di daerah itu, Yusniar menyebutkan, sebanyak 575 BPM yang terdapat di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Ia menambahkan, bahwa bidan di daerah itu terdapat sebanyak

4.320 orang, demikian Yusniar. (rs)