Pemprov Bengkulu Gelar Rakerda Bangga Kencana 2022

Ketua panitia pelaksana Rakerda Bangga Kencana 2022, Selasa, 5/4. ( Photo AKIE )

Bengkulu, IPKB – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Bengkulu. Tahun ini kembali menggelar rapat kerja daerah ( Rakerda ) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) tahun 2022.

Rakerda tersebut berlangsung selama dua hari sejak 5 – 6 April – 2022 di salahsatu hotel di Kota Bengkulu. Yang melibatkan peserta sebanyak ratusan orang dari berbagai unsur pemerintah dan swasta yang dilaksanakan secara tatap muka dan daring.

Sekretaris BKKBN Provinsi Bengkulu Nesianto, S.E., M.M menyebutkan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu meliputi pra rakorda ( 5/4 ) dan rakorda ( 6/4 ).
Pra Rakerda melibatkan sebanyak 60 orang peserta dari unsur BKKBN provinsi dan kabupaten/kota untuk mengevaluasi kinerja 2021. Sementara pada Rakerda bersama mita kerja akan menyusun rencana kerja 2022, ujar Nesianto.

Rapat koordinasi program tahun ini mengangkat tema ” Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor “. Hal itu sebagai upaya untuk mewujudkan langkah-langkah percepatan Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, ujarnya.

Ia mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk merumuskan rencana kerja, rencana aksi dalam kegiatan prioritas program bangga kencana tahun 2022. Dan pencapaian agenda RPJMN dan RPJMD 2019-2024 serta pencapaian percepatan penurunan stunting.

Selain itu kegiatan ini ditujukan untuk mengimplementasikan pemanfaatan hasil pendataan keluarga 2021, sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting, ucap Nesianto dalam laporannya, Selasa, 5/4.

Pada agenda kegiatan pra rakorda akan di sampaikan materi terkait evaluasi program tekhnis bangga kencana dalam percepatan penurunan stunting. Besar harapan semoga seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, harapnya.

Melalui koordiansi program lintas sektor ini diharap dapat menurunkan prevalensi stunting di Bengkulu. Pada 2021 stunting di Bengkulu masih sebesar 22,1 persen, dengan adanya kolaborasi lintas sektor dapat menekan stunting pada 2024 hingga pada angka 12,55 persen yang sesuai dengan target yang ditetapkan nasional di Bengkulu. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *