Penguatan Lini Lapangan Langkah Capai Peserta MKJP

Bengkulu, IPKB – Mengingat masih terbilang rendahnya capaian peserta KB baru dengan menggunakan kontrasepsi jangka panjang pada 2021 tahun ini. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) ambil langkah untuk meningkatkan capaian kesertaan KB dengan metode jangka panjang atau dikenal dengan metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP ).
Salah satunya dengan penguatan dan penggerakan lini lapangan yang dipandang sebagai kunci keberhasilan dalam percepatan pencapaian akseptor MKJP, kata Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin kepada wartawan di ruang kerja nya usai mengikuti rapat bersama unsur pimpinan di lingkungan BKKBN Bengkulu, Senin, 17/5.

Strategi lain dalam meningkatkan kesertaan KB dengan metode tersebut yaitu pemenuhan ketersediaan alat kontrasepsi ( alkon ) hingga 100 persen di lapangan, baik di fasilitas kesehatan puskesmas, dan rumah sakit, serta langkah lainnya dengan penguatan dan pemanfaatan kemitraan, sebut Zainin.
Penguatan dan pemantapan kemitraan melalui beberapa moment kegiatan besar, seperti dengan bhaksos bulan bhakti Ikatan Bidan Indonesia ( IBI ), bhaksos pada peringatan Hari Keluarga Nasional ( Harganas ) , Peringatan hari kontrasepsi sedunia, serta Bhaksos TNI Manunggal KB Kesehatan ( TMKK ), dan beberapa kegiatan besar lainnya bersama lembaga pemerintah dan swasta lainnya sebagai mitra kerja BKKBN.
Metode jangka panjang, seperti implant, medis operatif wanita ( MOW ), medis operatif pria ( MOP ), dan intera uterine device ( IUD ), sebutnya.
Dijelaskan Zainin, capaian pesertta KB baru dengan MKJP masih tergolong rendah. Hingga April 2021, dengan capaian sebanyak 1.824 akseptor atau sebesar 18 persen daru sasaran 10.199 peserta, ujar Zainin.
Dalam penguatan lini lapangan , sebut Zainin, dengan pengerahan kader KB desa yang mencapai 1.503 Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sebanyak 5.113 sub PPKBD yang tersebar di 1.513 desa di Provinsi Bengkulu.
Ia menambahkan, selain meningkatkan kesertaan KB MKJP, perlu juga meningkatkan kualitas program dengan pelibatan petugas KB ( PKB ) untuk mengedukasi masyarakat agar menekan kegagalan KB. Dengan demikian makan dapat mencapai sasaran program yaitu keluarga kecil bahagia sehat dan sejahtera.
” PKB di Bengkulu mencapai 269 personel tersebar di sejumlah kabupaten/kota, yang bertugas di sejumlah desa mencapai 1.513 desa, kita targetkan tiap PKB menyasar 36 akseptor MKJP, dengan sasaran tersebut maka kesertaan metode tersebut dapat dicapai, demikian Zainin. ( rs )