Percepatan TPK Bengkulu Selatan, BKKBN Audiensi TP PKK

Bengkulu, IPKB – Masih tergolong rendahnya cakupan tim pendamping keluarga ( TPK ) di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana ( BKKBN ) menggelar audiensi bersama tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP PKK ) kabupaten setempat.

Ir. Rusman Efendi., MM Kepala Perwakilan BKKBN Provint Bengkulu memimpin langsung audiensi, ikut hadir dalam Drs. Zainin Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ), Nesianto, SE., MM Sekretaris BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu.

Pertemuan yang berlangsung, Senin,25/10 di rumah dinas Bupati Bengkulu Selatan dalam rangka meningkatkan cakupan TPK di daerah itu. Kunjungan kerja program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) tersebut disambut Ketua TP PKK Nurmalena Gusnan, yang didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DPPKBP3A ) Bengkulu Selatan Moh. Redhwan Arif, S. Sos., M. PH.

Dalam kunjungan tersebut Rusman Efendi menyampaikan persoalan pembentukan TPK di daerah itu yang masih terbilang rendah. Dan strategi dalam percepatan pembentukan TPK.

Ia mengatakan, TPK salah satu strategi nasional dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting di tanah air. Di Bengkulu diperlukan 1.867 kelompok TPK, yang saat ini baru mencapai 96,41 persen. Sementara cakupan TPK di Bengkulu Selatan masih berada pada angka 86, 74 persen.

Pembentukan TPK telah diperkuat Peraturan Presiden ( Perpres ) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.

” TPK salah satu strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting, sehingga pada 2024 dapat mencapai titik terendah 14 persen, kata Rusman.

Atas hal itu perlu dilakukan rekreuit kelompok TPK tingkat desa sehingga dapat memenuhi jumlah yang diperlukan. Dengan TPK dapat menekan risiko stunting di Bengkulu, ujar Rusman.

Ketua TP PKK Kabupaten Bengkulu Selatan Nurmalena Gusnan menyikapi hal itu mengimbau pemerintah desa untuk perkuat TPK dengan menetapkan atau menunjuk kader desa sebagai tenaga pendamping.

Untuk kader TPK dari unsur PKK, ia meminta agar pemerintah desa memperkuat formasi kader agar mampu mengimplementasikan sasaran penurunan stunting, ujar Nurmalena.

” Terdapat 18 desa sebagai lokasi fokus ( lokus ) stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan “.

Sementara itu Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Bengkulu Selatan Moh. Redhwan Arif., M. PH menyebutkan bahwa pembentukan TPK tidak ada hambatan, karena setiap PKB telah membentuk di sejumlah wilayah kecamatan, tinggal lagi penempatan per desa.

Untuk memperkuat fungsi TPK maka ia mengimbau agar semua komponen dapat ambil bagian berdasarkan tugas dan fungsi lembaga.

” Agar lebih berfungsinya kader TPK, perkuat kader baik dari unsur PKK, PKB dan Nakes, ” harap Redhwan. ( rs )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *