Pertumbuhan Penduduk di Bengkulu Masih Dipengaruhi Kelahiran

Bengkulu, IPKB – Pertumbuhan penduduk secara umum dapat dibedakan tiga macam yakni pertumbuhan alami, pertumbuhan migrasi, dan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Dan pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.
SP 2020 penduduk di Provinsi Bengkulu atau disebut Bumi Rafflesia sebanyak 2.010. 670 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk ( LPP ) sebesar 1,55 persen. Dengan penambahan penduduk sebanyak 295.152 jiwa dari SP 2010. Fakta populasi itu terjadi atas faktor kelahiran dimana jumlah penduduk kelompok post generasi zillenial (Post Gen Z ) atau kelahiran sekitar 2013 ke-atas atau berusia nol ( 0 ) hingga tujuh tahun sebanyak 228.801 jiwa mencapai 11 persen . Terdapat jenis kelamin laki-laki sebanyak 118.727 jiwa dan perempuan 110.074 jiwa.
Dinamika penduduk di Provinsi Bengkulu yang penyebab utamanya adalah peristiwa kelahiran atau masih dipengaruhi oleh kelahiran. Hal itu diketahui dari hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program ( SKAP ) BKKBN 2019 merilis angka kelahiran total atau total fertility rate ( TFR ) sebesar 2,39 anak lahir. Dan hasil PUSNA FE UI 2020 TFR dengan angka sebesar 2,44. Dari dua hasil survei tersebut menunjukkan kelahiran mengalami peningkatan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2017 lalu dengan TFR 2,3 anak lahir tiap wanita selama masa subur.
Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu Drs. Agus Supardi mengatakan, melihat dari angka kelahiran total tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan penduduk di Bengkulu disumbang oleh angka kelahiran.
Berdasarkan SP 2020, laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Bengkulu sebesar 1,55 persen. Angka itu dibawah LPP pada SP 2010 yang mencapai 1,67 persen dengan penurunan yang cukup tajam 0, 12 persen. Menurut dia, populasi penduduk dalam kurun waktu 10 tahun yang sebanyak itu tergolong rendah, yang disebabkan oleh kematian, ujarnya.
Menyoal tugas dan tanggung jawab BKKBN dalam pembangunan kualitas sumber daya manusa ( SDM ), Agus Supardi mengatakan bahwa pihaknya mengintervensi ketahanan keluarga melalui program kelompok kegiatan ( Poktan ) bina keluarga balita. Secara nasional penduduk post generasi zillenial yang dengan usia 0-7 tahun sebanyak 29.174.773 jiwa atau sebesar 10,88 persen dari total penduduk yang mencapai 270,20 juta jiwa. ( rs )