Puluhan Ribu PUS di Bengkulu Belum Ber-KB

Bengkulu, IPKB – Masih terdapat puluhan ribu pasangan usia subur ( PUS ) di Provinsi Bengkulu yang belum ber-KB dengan kontrasepsi modern. Data Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu mencatat masih sebanyak 76.019 pasangan subur di daerah itu masih belum ber-KB atau masih sebesar 20,58 persen unmet need dari jumlah PUS yang ada sebanyak 369.453. Angka tersebut terbilang tinggi dari sasaran yang mesti ditekan pada titik 10.05 persen ( KKP 2021 ).

Drs. Zainin Koordinator Bidang ADPIN BKKBN Bengkulu

Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi ( ADPIN ) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Drs. Zainin menyebutkan, dari unmet need sebesar 20,58 persen itu terdapat beberapa alasan yakni kondisi hamil sebesar 3,43 persen, PUS yang ingin anak segera 7,53 persen, PUS ingin anak ditunda 4,70 persen, dan PUS tidak ingin anak lagi 4,92 persen.

Berdasarkan laporan rutin BKKBN Juni 2021, dari PUS sebanyak 369.453 yang menjadi peserta KB aktif sebanyak 293.343 atau sebesar 79,42 persen. Dari angka tersebut menunjukkan masih terdapat 76.019 PUS yang belum ber-KB dan diantaranya sebanyak 20.244 pasangan dari keluarga pra sejahtera dan sejahtera I.

Zainin menyebutkan, PUS yang menjadi prioritas garapan program KB adalah PUS ingin anak ditunda dan PUS yang tidak ingin anak lagi. Hal itu guna mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, ujarnya.

” Unmet need KB merupakan persentase wanita kawin yang ingin menjarangkan kelahiran anak berikutnya atau tidak ingin mempunyai anak lagi, tapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Unmet need dapat berpeluang terhadap tingginya angka kematian ibu, hal itu dikarenakan akibat kehamilan yang tidak diinginkan, ” kata Zainin.

Menurut dia, penyebab tingginya unmet need antara lain akses pelayanan, kurangnya pelayanan KB, larangan penggunaan (baik dari suami, keluarga, agama dan masyarakat), takut efek samping, terlalu tua, tidak subur, masalah kesehatan, dan kurangnya informasi tentang alat kontrasepsi. ( rs )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *