PUS Kampung Terpencil Harapkan KB Masuk Desa

Bengkulu, IPKB – Keluarga-keluarga pra sejahtera atau keluarga kurang mampu di wilayah kampung pelosok di Provinsi Bengkulu mengharapkan program Keluarga Berencana (KB) dapat masuk ke-desa-desa terpencil. Baik dalam kegiatan penyuluhan hingga pada pelayanan kontrasepsi. Sehingga, masyarakat pasangan usia subur (PUS) di wilayah tersebut dapat memahami secara luas pengetahuan terhadap program KB dan menggunakan kontrasepsi.
Herlina (37) warga Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma salah satu PUS kampung terpencil di Provinsi Bengkulu mengaku tidak ber-KB sejak pandemi corona virus disease (Covid-19) menyebar hingga daerah.
PUS parubaya dengan tiga anak itu merasa khawatir akan terjadi kehamilan akibat tidak menggunakan kontrasepsi. ” Kami keluarga tidak mampu, dan tidak memiliki jaminan kesehatan, jadi kami berharap program KB dapat masuk ke desa-desa terpencil untuk menyasar PUS mendapatkan pelayanan KB ,” ujarnya.

Hal demikian itu disampaikan Herlina (37) kepada wartawan diselah ” Sosialisasi Advokasi, dan Komunikasi, Informasi, Edukasi (AKIE) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana ( Bangga Kencana ) bersama mitra kerja tahun 2020 di Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Senin 21/12.
Ia mengatakan, akibat dari pandemi corona PUS di daerah itu mengaku kesulitan untuk mendapatkan pemasangan kontrasepsi sehingga hal itu dapat berdampak terhadap kemilan yang tidak direncanakan. Dan bahkan dia menyebutkan lemahnya gaung KB di desa terpencil tidak hanya terjadi pada masa pandemi. Pada masa normalpun KB tidak banyak dirasakan oleh warga di desa terpencil, tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi, Suryadi menyampaikan hal senada, bahwa program KB khususnya pelayanan kontrasepsi gratis diperlukan PUS di wilayah itu. Sebab, banyak PUS di desa yang dipimpinnya itu tidak miliki jaminan kesehatan. Akibatnya PUS tidak dapat dilayani pemasangan kontrasepsi.
Untuk meningkatkan kualitas progam KB di wilayah perdesaan, diharap agar program KB dapat masuk ke-desa-desa dengan pelayanan menyasar keluarga kurang mampu atau pra sejahtera. Khusunya keluarga yang tidak memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN).
Petugas Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Lubuk Sandi, Seluma, Kossumiyati, S.Sos. I menyebutkan, sosialisasi AKIE bersama mitra kerja ( DPR RI, red ) yang dipusatkan di Desa Arang Sapat lokasi yang strategis sebagai desa Kampung KB. Pasalnya, desa tersebut mudah dijangkau oleh masyarakat di kampung KB lainnya, Kampung KB di Desa Cawang, Padang Capo Ilir, dan Desa Padang Capo Ulu.
Dengan demikian, peserta sosialisasi dapat menjadi penerus penyampaian informasi Program Bangga Kencana bagi keluarga-keluarga lain di masing-masing desa, ujar Kossumiyati diselah sosialisasi AKIE.
Sosialisasi AKIE bersama mitra pada 2020 itu dihadiri 200 peserta dari beberapa kelompok, pra lansia, dan PUS muda yang merupakan anggota kelompok kegiatan (Poktan) bina keluarga balita (BKB) bina keluarga remaja (BKR), dan bina keluarga lansia (BKL) serta kader KB desa.
” Kelompok tersebut merupakan sasaran proritas kegiatan sosialisasi AKIE, yang dapat membantu menyebar luaskan informasi tentang Bangga Kencana, ” ujarnya.
Kecamatan Lubuk Sandi dengan penduduk 3.019 jiwa yang tersebar di 14 desa. Yang diantaranya terdapat di empat desa sebagai kampung KB. Kampung KB Desa Cawang dengan penduduk 145 jiwa, Kampung KB Arang Sapat dengan penduduk 271 jiwa, Kampung KB Desa Padang Capo Ulu sebanyak 165 jiwa, dan Kampung KB Desa Padang Capo Ilir dengan penduduk 110 jiwa, rinci Kossumiyati.
Sementara itu, Koordinator Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Proivinsi Bengkulu Drs. Zainin mengatakan, sosialisasi AKIE yang berkolaborasi bersama mitra kerja di Kampung KB itu sebagai strategi percepatan pembangunan kualitas penduduk di wilayah perdesaan.
Dikatakan Zainin, KIE program Bangga Kencana di wilayah tersebut dengan mengkampanyekan 1000 HPK, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 2125, dan tingkatkan kembali pengetahuan masyarakat terhadap risiko 4 Terlalu.
Melalui sosialisasi AKIE yang digelar secara berkesinambungan itu diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang program pemerintah khususnya Bangga Kencana, ujar Zainin. (rs)