PUS Pra Sejahtera Serbu Bhaksos MKJP

Bengkulu, IPKB – Pada Bhakti Sosial pelayanan KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP ) yang digelar di Provinsi Bengkulu pada awal Februari 2021 diserbu puluhan keluarga pra sejahtera
Pasangan Usia Subur ( PUS ) keluarga pra sejahtera di Provinsi Bengkulu serbu pelayanan bhakti sosial keluarga berencana ( Bhaksos – KB ) pemasangan kontrasepsi jangka panjang. Yang lebih kenal dengan metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP ) seperti implant, intra uterine device ( IUD ), medis operatif wanita ( MOW ), dan medis operatif pria ( MOP ).
Bhaksos KB MKJP digelar di Desa Transad, Sumber Rejo, Kabupaten Rejang Lebong, dan Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah. Yang melayani puluhan akseptor menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak sembilan akseptor, dan implant 44 peserta.

Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi ( KB – KR ) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Provinsi Bengkulu Edi Sofyan, SE., MM melalui Koordinator Sub Bidang Jalur Pelayanan Khusus Nendro Purwoko menyampaikan, pelayanan MKJP sebagai upaya awal untuk meningkatkan kesertaan KB metode jangka penjang.
Kegaiatan tersebut dengan menggunakan dana penggerakan melalui dana alokasi khusus (DAK) biaya operasional keluarga berencana ( BO-KB ) non fisik di kabupaten/kota. Dan telah diresmikan perdana di tiga kabupaten yakni Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan pada pekan ke-dua Februari 2021 akan digelar pelayanan KB Kepahiang, yang mana tepatnya pada Selasa, 9/2/21.
Secara terpisah, hal senada juga disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM kepada wartawan di kantornya belum lama ini. Ia mengetakan bahwa, bhaksos MKJP dengan menggunakan dana DAK BO-KB non fisik itu sebagai strategi untuk memotivasi mitra kerja dalam mempercepat penggunaan DAK yang ada di daerah, ujarnya.
Selain itu, juga dilakukan sebagai upaya meningkatkankan kesertaan KB dengan metode jangka panjang. Sehingga mampu mendongkrak tumbuhnya kualitas KB. Sebab, KB dengan MKJP dapat menekan kegagalan KB yang akan mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, ujar Rusman.
Ir. Rusman Efendi., MM melalui Sekretaris BKKBN Nesianto, SE., MM kepada wartawan di ruang kerjanya pekan pertama Februari 2021 baru ini mengatakan, dana BO-KB non fisik pada 2021 sebesar Rp.29,4 miliar.
Terdapat di Kabupaten Kaur sebesar Rp.3,797 miliar, Kabupaten Seluma Rp.3.070 miliar, Bengkulu Tengah Rp.2.468 miliar, Kota Bengkulu sebesar Rp.1.847 miliar, Kabupaten Lebong Rp.2.405 miliar, Bengkulu Utara mencapai Rp.4.595 miliar.
Selain itu masih terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan mencapai Rp.3.138 miliar, Rejang Lebong Rp.3.110 miliar, Kabupaten Mukomuko Rp.3.070, dan sebesar Rp.1.906 miliar dialokasikan di Kabupaten Kepahiang, jelas Nesianto.
Dijelaskannya, dana penggerakan MKJP jenis IUD, implant dialokasikan untuk 40 akseptor tiap kecamatan dalam 1 ( satu ) tahun dan terhadap kontrasepsi steril MOP, MOW 10 akseptor masing-masing kabupaten selama 1 ( satu ) tahun, jelas Nesianto. (rs)