Ratusan Bidan di Bengkulu Berkompeten Layani KB

Bengkulu, IPKB – ” Ada bidan ada KB ” dan sebaliknya, ” Ada KB ada bidan ” itu menunjukkan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Bidan berperan penting dalam pelayanan kehamilan dan persalinan, demikian pula dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB). Untuk meningkatkan kualitas program KB, pemerintah Provinsi Bengkulu melalui
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat berikan pelatihan bagi bidan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM mengatakan, BKKBN telah laksanakan pelatihan Contrateption Tehniocal Update (CTU) sejak 2011 hingga 2018. Dengan melibatkan sebanyak 1.169 orang bidan di Provinsi Bengkulu. Dari jumlah sebanyak itu, bidan yang telah mendapat sertifikat kompetensi pelayanan kontrasepsi intera
uterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan implant sebanyak 390 orang.

Dengan demikian maka ratusan bidan di Bengkulu telah berkompeten dalam melayani program KB jenis kontrasepsi implant dan IUD, ujar Rusman kepada wartawan di ruang kerjanya usai menyaksikan penyerahan sertifikat bidan oleh Gubernur Bengkulu belum lama ini.
Dikatakan Rusman bahwa pelatihan CTU tersebut terselenggara atas kerjasama BKKBN dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bengkulu dan Jaminan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bidan dalam pelayanan KB. Selain itu dapat meningkatkan kualitas program KB sehingga menekan angka
kegagalan dan komplikasi kontrasepsi. Dan, tak kalah penting komptensi bidan sebagai upaya penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui tenaga medis (bidan) yaitu melakukan pembinaan, promosi, penggerakkan masyarakat serta peningkatan kepesertaan ber KB.
Ditambahkan Rusman, berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang menjadi dasar untuk melakukan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan dibidang kependudukan dan KB adalah angka kelahiran, dimana secara nasional angka kelahiran total (TFR) 2,4. Namun, masih menjadi kebanggaan bahwa angka kelahiran di Bengkulu sebesar
2,3 (SDKI) 2017.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Bengkulu H. Yusniar, SKM, MM menyebutkan, tenaga bidan di daerah itu mencapai 4.320 orang yang tersebar di sejumlah daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Dari jumlah bidan yang mengantongi sertifikat kompetensi KB dapat meningkatkan kualitas program dengan mampu menekan kegagalan
kontrasepsi, dan meningkanya kesehatan reproduksi pasangan usia subur.
Yusniar mengimbau, agar tenaga bidan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang program KB. Sebab, program pengaturan kehamilan itu tidak hanya diperlukan masyarakat ekonomi lemah atau kurang mampu, KB itu untuk semua golongan, ujarnya.
Bahkan, manfaat program KB menyangkut banyak hal seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Serta program kependudukan dan kesehatan reproduksi itu bermanfaat dalam membentuk perencanaan berkeluarga, menghindari pergaulan bebas, narkoba serta bagaimana meningkatkan pendapatan keluarga,”katanya. (rs)